Keberhasilan operasi katarak agar mencapai hasil yang
optimal harus dipersiapkan dengan baik.
Teknologi Operasi katarak sampai saat ini perkembangannya sangat pesat dalam menangani penyebab kebutaan
yang terbanyak di dunia.
Demikian pula di Indonesia, baik tenaga kesehatan dan sarana
dalam penanganan katarak tidak berbeda dengan
negara negar lainnya.
Kini penanganan katarak lebih invasive. Banyak dilakukan pada penderita yang mengalami sedikit penurunan fungsi penglihatan,
namun dirasakan sudah menganggu
pekerjaan sehari harinya. Jadi operasi
katarak dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan seseorang dalam fungsi penglihatannya.
Misalnya penderita muda atau seorang pilot dalam
melaksanakan tugasnya membutuhkan penglihatan jauh yang baik, dengan penurunana
penglihatan yang sedikit saja sudah menjadi masalah. Lain halnya dibandingkan
penderita yang sudah uzur, asalkan masih dapat melaksanakan kegiatan sehari
hari tidak tergantung orang lain.
Pernah ada istilah “operasi menunggu katarak sudah matang” . ini diartikan katarak yang
benar benar telah tebal, penderita hanya bisa mengenal gerakan tangan atau
hanya mengenal ada atau tidak sinar yang
diberikan pada mata katarak.
Dahulu ditunggu agar katarak sampai matang, karena belum
dilakukan pemasangan lensa tanam dalam mata.
Lain halnya dengan sekarang. Walaupun penglihatan sedikit berkurang,
tetapi telah mengganggu aktivitas seseorang. Diagnosanya hanya katarak. Maka penderita dapat segera dilakukan
operasi
Katarak dengan segera dengan teknologi sekarang. Hasilnya baik dan aman.
Teknologi operasi katarak kini dilakukan menggunakan alat
Phacoemulsifier. Dengan alat ini masa katarak diemulsifikasi terlebih dahulu, kemudian
materi yang telah teremulsi di aspirasi/
hisap sehingga media penglihatan yang semula terhalang katarak menjadi jernih
kembali.
Dengan teknologi ini luka sayat pada mata minimal hanya
kurang lebih 2 mm. Oleh karena itu penyembuhannya cepat.
Lensa tanam yang di pasang di dalam mata digunakan Lensatanam Foldable. Jenis Lensa ini waktu di masukkan ke dalam mata melalui sayatan yang kecil dalam
posisi terlipat. Setelah di dalam mata, lensa akan terbuka . Ditempatkan
sebagai pengganti lensa yang telah dibersihkan.
Teknologi operasi jenis apapun untuk operasi katarak, penderita harus mempersiapkan mental.
dan fisik dalam keadaan baik.
Persiapan Mental
1. Kerja sama yang baik dengan dokter operator. Penderita mematuhi dan mengikuti semua saran yang diberikan mulai persiapan sampai selesai operasi,
Misalnya pada saat operasi : penderita dalam keadaan sadar karena menggunakan bius lokal, sedangkan operator bekerja menggunakan mikroskop. Oleh karena itu, letak dan posisi kepala jangan banyak bergerak. Posisi kepala yang tidak bergerak akan memudahkan operator bekerja, karena pergerakan sedikit saja sudah mengganggu penglihatan operator pada mikroskop.
2. Berdoa agar operasi berjalan dengan lancar, agar mencapai hasil yang optimal.
3. Tebalkan keyakinnan diri untuk berhasil, berdasarkan pemeriksaan persiapan operasi dijalankan dengan baik. Dengan catatan sebelum operasi tanyakan persiapan operasi apa saja yang akan dilakukan, prosedur operasi sampai perawatan operasi . Mintalah penjelasan yang sebaik baiknya.
Persiapan fisik
1. Keadaan umum kesehatan penderita.
a. Kesadaran, Tekanan darah, hasil laboratorium, Rontgen foto dan sebagainya.
b. Hasil jawaban konsultasi dari dokter yang bersangkutan dengan persiapan operasi , misalnya dari dokter spesialis Penyakit Dalam, dokter Anestesi .
c. Bersihkan badan sebelum operasi. Mandi dan cuci rambut sampai bersih.
d. Informasikan riwayat penyakit diderita atau yang pernah ada, misalnya, alergi, asma, tuli.
2. Status mata penderita
a. Penderita harus mengetahui penyakit mata yang menyertai katarak. Dapatkan informasi dari dokter Mata yang memeriksa sebelum operasi, misalnya apakah tidak ada infeksi sekitar mata, apakah disertai glukoma atau kelainana retina.
b. Lakukan pemeriksaan Biometri, mengukur Lensa Tanam ( Intra ocular Lens) yang akan dipasang. Hasil pemeriksaan Biometri menentukan besaran dioptri lensa yang akan dipasang di dalam mata agar mendapatkan hasil penglihatan yang optimal.
c. Tentukan pilihan jenis teknik operasi, apakah dengan cara menggunakan mesin Phaco atau manual. Ini menentukan kecepatan penyembuhan. Menggunakan mesin Phacoemusifikasi, penyembuhan akan jauh lebih cepat.
d. Tentukan pilihan jenis dan spesifikasi Lensa Tanam yang akan digunakan. Bila menggunakan teknik Phacoemulsifikasi, maka harus digunakan lensa foldable. Lensa ini waktu di masukkan ke dalam mata dalam keadaan melipat agar dapat melalui luka sayat yang kecil.
e. Saat operasi, laksanakan saran dokter operator, agar mempermudah dan melancarkan tindakan. Tenangkan diri, mata jangan banyak bergerak, mata dalam keadaan rilek. Kantung kemih kosongkan. Hindari keinginan buang air kecil saat operasi.
f. Dapatkan informasi perawatan mata setelah dilakukan tindakan operasi. Mengenai obat yang dipakai, dapatkan informasi perawatan mata yang baik.
Dengan persiapan operasi yang baik , kita harapkan hasil operasi katarak yang optimal.
vetex island
Tidak ada komentar:
Posting Komentar