Trauma kimia pada mata merupakan kedaruratan yang harus segera ditangani. Hampir semua zat kima menyebabkan iritasi mata, kerusakan yang serius menyeluruh pada jaringan mata. Sebagai akibat dampak zat kimia yang bersifat basa dan asam kuat.
Kecelakaan trauma zat kimia pada mata dapat terjadi di tempat pekerjaan atau di tempat tinggal.
Di tempat pekerjaan berhubungan dengan pemakaian zat kimia dalam membuat produk yang akan dihasilkannya. Misalnya pabrik sabun, pabrik kosmetik, pabrik obat, laboratorium kimia dan sebagainya.
Di rumah tangga, berhubungan dengan penyediaan bahan pembersih lantai, pengkilap kaca, bahan kosmetik, battery aki mobil, penghilang cat kuku, cuka, obat cair yang kemasannya seperti tetes mata dan sebagainya.
Kecelakaan trauma kimia pada mata dapat terjadi pada semua orang. Yang paling sering adalah karena keteledoran.
Misalnya,
Di tempat pekerjaan :
Karyawan tidak menggunakan pelindung mata pada pengerjaan menggunakan zat kimia yang membahayakan.
Di rumah : Paling sering terjadi akibat meneteskan mata, tanpa melihat label obat tetes> Penderita menyangka obat tetes padahal obat jamur cair.
Trauma kimia akibat zat kimia yang bersifat basa lebih banyak dan lebih cepat merusak jaringan.
Truma kimia yang mengenai kedua mata dan bersifat menghancurkan jaringan, sering menybabkan kebutaan yang menetap. Penanganan yang cepat, irigasi yang kontinyu, memantau secara ketat dan menajemen yang agresif diharapkan pemulihan permukaan mata diharapkan adanya perbaikan penglihatan.
Prognosa kesembuhan tergantung berat ringannya daerah mata yang terkena.
Gradasi menurut klasifikasi Roper-Hall , berdasarkan
1. Luasnya limbal iskemi.
2. Luas dan dalamnya kelainan kornea.
Penanganan Trauma Kimia Mata :
1. Segera dilakukan irigasi menggunakan cairan buffer : misalnya
* Ringer laktat
* Na Cl fisiologis
* Cairan BSS
Kecelakaan trauma zat kimia pada mata dapat terjadi di tempat pekerjaan atau di tempat tinggal.
Di tempat pekerjaan berhubungan dengan pemakaian zat kimia dalam membuat produk yang akan dihasilkannya. Misalnya pabrik sabun, pabrik kosmetik, pabrik obat, laboratorium kimia dan sebagainya.
Di rumah tangga, berhubungan dengan penyediaan bahan pembersih lantai, pengkilap kaca, bahan kosmetik, battery aki mobil, penghilang cat kuku, cuka, obat cair yang kemasannya seperti tetes mata dan sebagainya.
Kecelakaan trauma kimia pada mata dapat terjadi pada semua orang. Yang paling sering adalah karena keteledoran.
Misalnya,
Di tempat pekerjaan :
Karyawan tidak menggunakan pelindung mata pada pengerjaan menggunakan zat kimia yang membahayakan.
Di rumah : Paling sering terjadi akibat meneteskan mata, tanpa melihat label obat tetes> Penderita menyangka obat tetes padahal obat jamur cair.
Trauma kimia akibat zat kimia yang bersifat basa lebih banyak dan lebih cepat merusak jaringan.
Truma kimia yang mengenai kedua mata dan bersifat menghancurkan jaringan, sering menybabkan kebutaan yang menetap. Penanganan yang cepat, irigasi yang kontinyu, memantau secara ketat dan menajemen yang agresif diharapkan pemulihan permukaan mata diharapkan adanya perbaikan penglihatan.
Prognosa kesembuhan tergantung berat ringannya daerah mata yang terkena.
Gradasi menurut klasifikasi Roper-Hall , berdasarkan
1. Luasnya limbal iskemi.
2. Luas dan dalamnya kelainan kornea.
Penanganan Trauma Kimia Mata :
1. Segera dilakukan irigasi menggunakan cairan buffer : misalnya
* Ringer laktat
* Na Cl fisiologis
* Cairan BSS
Irigasi dilakukan sampai PH tercapai memndekati 7 atau irigasi dengan cairan sekurang kurangnya sampai 2 liter. Irigasi sambil membersihkan ujung antara bola mata dan kelopak mata.
Lakukan irigasi secepat mungkin dengan air yang bersih sementara menunggu penanganan di tempat pelayanan kesehatan / Rumah Sakit.
Lakukan irigasi secepat mungkin dengan air yang bersih sementara menunggu penanganan di tempat pelayanan kesehatan / Rumah Sakit.
Namun jangan dilakukan pada trauma akibat zat yang mnegandung kapur.
Bila peyebabnya kapur. Usahakan kapur agar dibersihkan segera, diambil menggunakan pinset, kemudian cuci dengan EDTA 0,1%. Atau Amonium Tartrat netral 10%.
2. Jangan menggunakan zat asam terhadap zat basa atau sebaliknya. Ini akan menimbulkan reaksi eksoterm yang menyebakan kerusakan jaringan lebih parah.
3. Setelah irigasi mata dan kotoran di sela sela mata sugah bersih. Lanjutkan dengan pemulihan sel sel permukaan kornea dengan jalan ;
Bila peyebabnya kapur. Usahakan kapur agar dibersihkan segera, diambil menggunakan pinset, kemudian cuci dengan EDTA 0,1%. Atau Amonium Tartrat netral 10%.
2. Jangan menggunakan zat asam terhadap zat basa atau sebaliknya. Ini akan menimbulkan reaksi eksoterm yang menyebakan kerusakan jaringan lebih parah.
3. Setelah irigasi mata dan kotoran di sela sela mata sugah bersih. Lanjutkan dengan pemulihan sel sel permukaan kornea dengan jalan ;
* obat tetes aditif air mata.
* lensa lontak terapoitik/
* membrane Amnion transplans
5. Bubuhkan salep mata antibiotika dan steroid untuk mencegah symblefaron- perlengketan pelopak mata dan bola mata.
6. Bila rasa sakit yang sangat berikan analgetik – anti sakit, bila perlu sikloplegik tetes mata.
* lensa lontak terapoitik/
* membrane Amnion transplans
5. Bubuhkan salep mata antibiotika dan steroid untuk mencegah symblefaron- perlengketan pelopak mata dan bola mata.
6. Bila rasa sakit yang sangat berikan analgetik – anti sakit, bila perlu sikloplegik tetes mata.
vertex island
Tidak ada komentar:
Posting Komentar