Kamis, 06 Mei 2010

PANON HIDEUNG , MATA HITAM.........

Di awal bulan Mei ini , aku berkesempatan ke pulau Bali bermalam di Westin Hotel Nusa Dua.
Malam mulai larut, walaupun seharian lelah jalan jalan, namun mata tak dapat ku pejamkan.

Jalan yang kupilih adalah mendengarkan dan melihat orang bernyanyi dengan organ tunggal di ruang lounge hotel.
Aku duduk sendiri, terhibur melihat orang bule sangat bergembira ria. Di sana tampak belasan pemuda dan pemudi bernyanyi dan berdansa. Bahkan tampak sepasang kakek dan nenek yang asyik berdansa tak henti hentinya sejak aku datang. Hebat, mereka berdansa Salsa, Jaive, Waltz. Jenis dansa yang ku kenal.

Gatal rasa kakiku ingin ikut serta, begitu juga rasa mulutku terangsang ingin bernyanyi.
Aku segera memanggil, pelayan pembawa minuman. Kupesan satu botol Coca cola, sambil bertanya apakah aku dapat ikut bernyanyi agar merekapun dapat bergoyang. Dan aku sambil menanyakan orang bule manakah mereka ini, bahasanya sama sekali tak dapat kutebak. Inggris bukan, Jerman bukan, bahasa Belanda juga bukan. Ternyata informasi dari pelayan tersebut mereka orang orang Rusia.

Benar, aku dapat giliran untuk bernyanyi. Ku pilih lagu PANON HIDEUNG, sebuah lagu yang kuanggap hot, yang kuharapkan mereka tetap berdansa.

Panon Hideung………..
Irung mancung………...
Pipi koneng ……………
Eusi Bandung …………......
.......................
.......................


Tak kuduga, aku baru menyanyikan beberapa baris. Mereka spontan. Bergoyang bersama, menarikan sambil berpegangan tangan, ada yang bersilangan, sambil kaki mereka kompak bersama sama bergerak, Kadang kadang tangan yang bergandengan di angkat ke atas.. Oooo jenis tarian Rusia rupanya. Dan yang tak kalah kagumnya mereka bersama menyanyikan Lagu Panon Hideung dalam bahasa Rusia. Mereka menyanyikannya keras banget dan kompak. Suaraku ke timpa rasanya, kalah keras.

Mereka menari bersama, laki laki perempuan menuju ke arahku bernyanyi. Aku dikelilingi mereka setengah lingkaran. Lagu Panon Hideung kuulang ber kali kali, tetap kunyanyikan dengan berbahasa Sunda. Heboh.... Yang utama adalah pengiring organ bermain dengan style lagu yang pas banget.

Akhirnya lagu pun selesai, mereka mengerumuni aku. Memberi ucapan selamat, mungkin. Malah mungkin mereka menanyakan kenapa ada lagu Rusia di Indonesia. Dengan bahasa Rusia yang tak ku mengerti. Keukeuh tak dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Apakah lagu Panon Hideung yang mereka nyanyikan juga artinya sama dengan Mata hitam?
Aku hanya bisa berucap : ” Nuhunnn...... Nuhun neng ule....... Nuhun .... nuhun ujang ule........”

Benar benar mengesankan.... karena salah satu wanita mencium pipiku. Namun sayang yang mencium si nenek yang ikut berdansa sejak semula tak henti henti. Kenapa ngga wanita yang masih muda...

Malam itu aku dapat tidur dengan tenang ........
Aku ingat ayahku, ayahku pernah mengajari lagu Panon Hideung sewaktu aku masih duduk di SD kelas 3. Juga memberi tahu bahwa lagu Panon Hideung berasal dari Rusia. Yang kemudian entah oleh siapa dipopulerkan di Indonesia.

Anda juga pasti bisa menyanyikan lagu Panon Hideung, bukan ?...

vertex island

Tidak ada komentar: