Selasa, 28 Januari 2014
MATA MERAH TERUS MENERUS AKIBAT BULU MATA LENTIK KE DALAM
Mata merah sepintas sering diasosiasikan adanya infeksi pada mata. Penderita datang sudah mendapatkan berbagai macam obat mata tetapi tak kunjung juga untuk sembuh. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan penyebabnya adalah keadaan bulu mata yang lentik ke dalam.
Bulu mata yang berfungsi sebagai pelindungi mata, dengan jalan membantu menyaring benda asing, misalnya mencegah debu masuk ke dalam mata .
Bulu mata manusia memiliki rambut-rambut sensoris yang menimbulkan reaksi refleks sehingga kelopak mata akan menutup ketika setitik debu menyentuh.
Bulu mata juga berfungsi sebagai organ yang akan memperindah tampilan wajah seseorang. Bulu mata memiliki fungsi estetika penting , menghiasi mata . Oleh karena itu dalam dunia kecantikan terutama wanita, banyak usaha untuk memanipulasi bulu mata, misalnya penebal bulu mata, menggunakan obat yang dioleskan pada bulu mata agar bulu mata lebih panjang dan lebih tebal, usaha untuk melentikkan bulu mata dengan alat penjepit , memasang bulu mata palsu dan sebagainya.
Dari usaha untuk memanipulasi bulu mata salah satu akibatnya adalah pertumbuhan bulu mata yang tidak pada semestinya, terjadi pertumbuhan bulu mata di luar garis tumbuh bulu mata. Keadaan inilah yang menyebabkab bulu mata lentik ke dalam. Bulu mata menyentuh bola mata pada kornea atau selaput lendir mata. Mata akan trejadi reaksi radang dan menimbulkan mata merah.
Bulu mata seseorang tumbuh pada pinggiran kelopakmata terletak pada garisnya. Tumbuh secara normal lentik kearah luar.
Pada keadaan tidak normal bulu mata dapat tejadi :
1. Bulu mata tumbuh di luar garis tumbuh. Istlah kedokterannya Distichiasis.
Bulu mata ini biasanya lentik ke dalam, menyentuh bola mata.
Penanganannya harus dilakukan epilasi, bulu mata di cabut.
Karena bulu mata ini akan tumbuh kembali, maka penderita bila mata merah kembali akibat yang sama , maka penderita ini harus dilakukan epilasi kembali. Biasanya setelah 3 atau 4 bulan.
2. Bulu mata normal pada garis tumbuh tetapi kelopak mata ketegangannya berkurang sehingga kelopak mata melipat ke dalam, disebut entropion. Akibatnya bulu mata menyentuh bola mata, menimbulkan mata merah. Keadaan ini, entropion senilis banyak dialami pada penderita yang sudah uzur, sebagai akibat melemahnya otot otot kelopak mata, Palpebral laxity.
3. Entropion sikatriks. Keadaan ini biasanya akibat komplikasi infeksi trachoma. SEkarang sudah mulai jarang.
4. Entropion juga bisa timbul akibat penanganan operasi kelopak mata yang kurang optimal, yang mengakibatkan timbulnya entropion.
Penanganan senua jenis Entropion, harus dilakukan tindakan opersi, yang disesuaikan derajat entropion dan penyebab entropion.
5. Epiblefaron. Melipatnya kelopak mata bersama masuknya bulu mata menyentuh ke dalam mata. Biasanya banyak ditemukan pada bayi yang memiliki bentuk kelopak mata yang gemuk. Orang tuanya sering mengeluhkan bahwa mata anaknya berair terus menerus kadang kadang banyak kotoran. Keadaan yang ringan dapat dilakukan secara mengurut kelopak mata pada bagian dalam kearah bawah luar, agar kelopak mata bulu mata mengarah keluar. Keadaan ini biasanya paling lambat sampai umur 2 tahun. Bila lebih dari 2 tahun masih terjadi hal yang sama, tindakan operasi perlu dipertimbangkan.
6. Akibat alergi, pada anak anak. Bulu mata lebih cenderung lebih tebal. Biasanya akibat rasa gatal yang sangat, anak akan mengucek mata lebih sering dan lebih kuat. Sehingga tidak menutup kemungkinan bulu mata mengarah ke dalam dan menyentuh bola mata.
7. Pemasangan bulu mata yang kurang rapih, bagian pangkal bulu mata yang terpasang tidak melekat atau lepas, bulu mata bagian ini masuk ke dalam mata, sehingga menyentuh mata.
Oleh karena itu, keadaan tidak normalnya bulu mata harus diwaspadai pada mata merah yang berulang, atau setelah mendapat pengobatan tetapi tidak sembuh.
vertex island
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar