Kelumpuhan otot kelopak mata akibat Myasthenia Gravis merupakan gangguan autoimun yang merusak pautan syaraf otot.
Keadaan ini menyebabkan gangguan transmisi syaraf ke otot, akhirnya menimbulkan gangguan kontraksi, kelumpuhan.
Tampak kelopak mata tidak dapat membuka secara normal (ptosis) bahkan kelumpuhan otot penggerak bola mata sehingga penglihatan menjadi dobel (diplopia).
Myasthenia Gravis pada kelopak mata merupakan manifestasi yang paling sering dibandingkan jenis lainnya, tipe bulbar dan general. Diperkirakan satu kasus diantara 100.000 orang.
Kelumpuhan kelopak mata ( Ptosis ) harus dipastikan apakah disebabkan Myasthenia Gravis atau bukan, karena penanganannya berbeda.
Kelumpuhan kelopak mata ( Ptosis ) yang disebabkan bukan karena Myasthenia Gravis biasanya dilakukan operasi.
Oleh karena itu perlu dibedakan Myasthenia Gravis atau bukan.
Test diagnostik Myasthenia Gravis :
1. Tes sederhana menggunakan “ ice pack ”
Mata dikompres selama 3 menit, kemudian dievaluasi perubahannya. Pemeriksaan ini sulit dalam penilaiannya.
2. Test Tensilon.
Penderita Myasthenia Gravis bila disuntikkan I.V edrophonium, dalam waktu 1-3 menit tampak kontraksi otot kelopak mata. Namun test ini tidak sensitif dan tidak spesifik.
Sebelum Test Tensilon
Setelah Test Tensilon
3. Test Serologi, Pengujian untuk serum anti-antibodi ACHR
4. Elektrodiagnostik, Stimulasi saraf berulang.
Penanganan Myasthenia Gravis :
1. Terapi simptomatik : AChE inhibitor : pyridostigmin bromide.
2. Menekan system imun : Kortikosteroid dosis tinggi.
vertex island
Tidak ada komentar:
Posting Komentar