Rabu, 26 Januari 2011

MEMBANGUN KEPRIBADIAN DI LINGKUNGAN

Membangun kepribadian di lingkungan, perlu di mulai dari kelompok kecil.
Misalnya kelompok keluarga, baik terhadap anak atau anggauta keluarga yang turut dalam lingkungan rumah kita.

Contoh lain adalah kelompok kecil dimana kita bergaul dengan teman, atau kelompok teman di tempat bekerja.

Membangun kepribadian, sangatlah perlu dimulai sejak anak dalam perkembangan kepribadian.

Membangun kepribadian di lingkungan, tidak hanya karena kita sebagai yang di tuakan. Di lingkungan pergaulan kantor, komunitas, hoby dapat bersama sama membangun kepribadian.

Dengan terbentuknya kepribadian kelompok yang baik, setiap anggauta akan dapat merasakan manfaatnya. Kenyamanan yang telah terbentuk memungkinkan tiap anggauta untuk menularkan dan mengembangkan di kelompok lainnya. Bahkan bila telah mencakup dalam sebuah masyarakat akan terbentuk suatu norma.

Membangun kepribadian di lingkungan, sebenarnya dapat terbentuk dengan kegiatan kegiatan bawah sadar dalam diri kita masing masing.

1.Dengan kegiatan yang berulang ulang. Melakukan hal yang baik dan positif.
Segala tindakan dengan pengulangan, secara bawah sadar akan membentuk kepribadian seseorang, dalam otak kita akan tertanam kesan yang akan berjalan secara regular.

Sebagai contoh:
•Iklan suatu produk setiap hari ditayangkan. Kesan yang telah terbentuk di otak kita telah tertanam. Pada gilirannya kita membutuhkan produk tersebut tentunya kita mengambil merk yang ditayangkan berulang ulang.

•Menghafalkan perkalian yang berulang ulang. Hasil yang di dapat, kita akan segera tahu jawabannya dengan segera tanpa berfikir lama.

Demikian juga pada tindakan/ kegiatan untuk membangun kepribadian di lingkungan yang berulang ulang, misalnya:

* Menciptakan pengulangan usaha mengucapkan Terima Kasih, terhadap setiap orang yang telah menolong/ membantu atau memberikan sesuatu.
* Mendahulukan, mempersilakan suatu kegiatan kepada orang yang lebih tua atau wanita.
* Berbicara secara halus dan sopan.

2.Memberikan kesan yang tertanam pada suatu momen tertentu. Orang akan merasa dihargai dan akan berbuat hal yang baik, bila mendapatkan kesan yang tertanam. Misalnya:
* Mendapatkan reward setelah mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik.
* Memberikan pujian dengan tulus terhadap prestasi yang telah dicapai.
* Memberikan hadiah/ kado pada saat ulang tahun.

3.Memberikan keteladanan.
Dengan memberikan contoh atau teladan tindak tanduk yang baik, orang sekeliling secara bawah sadar akan mencontoh. Misalnya :

•Seorang kepala keluarga atau Direktur tidak merokok atau minum minuman keras.
•Peri laku tidak sombong terhadap bawahan ataupun teman sejawat. Menciptakan suasana saling menghargai.
•Berpakaian rapih dan bersih, sehingga Oke banget dalam penampilan.

vertex island

Tidak ada komentar: