Senin, 02 Mei 2016

REKLAMASI : APA SIH, KEUNTUNGAN DAN KERUGIANNYA, CONTOH DI DUNIA YANG BERHASIL


Saat ini sering istilah reklamasi menjadi topik yang banyak diutarakan mengenai pro dan kontra di masyarakat. Apa sih reklamasi itu. Ini sedikit ulasan mengenai reklamasi yang mudah mudahan dapat menambah wawasan kita.

REKLAMASI merupakan usaha unuk memanfaatkan suatu kawasan atau lahan berair yang tidak berguna agar dapat digunakan menjadi berguna dengan cara dikeringkan. Apakah lahan tersebut di urug atau dikeringkan.

Contoh tempat-tempat yang biasa dijadikan tempat untuk reklamasi misalnya kawasan pantai, lepas pantai, danau, rawa ataupun sungai. Dilakukan dengan tujuan sebagai kawasan pertanian, pemukiman, perindustrian, pertokoan/bisnis dan objek wisata bahkan sebagai bandara  atau pelabuhan.

Ditinjau dari keuntungan dan kerugiannya dapat dilihat sebagai berikut :

Keuntungan upaya reklamasi:
Keuntungan yang dapat dilihat adalah pada tiga aspek, yakni ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.

Aspek Ekonomi
misalnya kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis, dan juga pertokoan.
Pemukiman : semakin mahalnya daratan di area pelabuhan. Jika berkembang lebih jauh menjadi pelabuhan ekspor-impor seiring dengan berkembangnya sejumlah industri. Pabrik, angkutan, pergudangan akan  lebih memilih tempat yang berada di lokasi tersebut karena lebih ekonomis dan mengurangi biaya transportasi.
Contohnya Cao Fe Dian merupakan kawasan di pantai timur Beijing yang mengalami pertumbuhan cukup pesat dan dinilai strategis sebagai perluasan daratan yang ada.
Dampak reklamasi itu sendiri tidak akan menghilangkan mata pencaharian masyarakat sekitarnya, nelayan atau petambak. Reklamasi, nantinya akan ada tambahan daratan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan, misalnya peningkatan manfaat sumber daya lahan, sehingga bermanfaat bagi perkembangan perekonomian daerah, peningkatan kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, pengangguran,ketersediaan lapangan kerja baru dan bentuk keragaman usaha baru.

Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan merupakan aspek yang paling disorot dari sebuat proyek reklamasi.
Reklamasi dapat memberikan dampak positif bagi satwa liar dan bisa mengantisipasi perubahan iklim serta habitat, contoh Oostvaardesplassen, Belanda, tahun 1968, kawasan ini merupakan “rumah” untuk kuda dan sapi jenis tertentu. Awalnya reklamasi ini untuk membangun lahan pertanian,tetapi kini menjadikan alam dengan keanekaragaman hayati yang baru.
Lahan reklamasi umumnya lebih aman terhadap erosi, karena konstruksi pengamanan sudah disiapkan sekuat mungkin untuk menahan gempuran ombak laut.

Aspek Sosial Budaya
Reklamasi dapat mengurangi kepadatan penduduk yang menumpuk di kota, untuk menghindari penyebaran daerah kumuh yang tidak tertata di sebuah kawasan.
Memperluas kawasan suatu negara, kota untuk keperluan pengembangan suatu daerah pantai, misalnya pengembangan wisata bahari, bandara dan sebagainya.

Kerugian upaya reklamasi :
1. Akan terjadi perubahan ekosistem pada lingkungan .
2. Kemungkinan dampak buruk pada sistem drainase terhadap lingkungan dan masyarakat disekitarnya
3. Akan merubah lingkungan sekitarnya bila dilakukan galian atau pengeprasan bukit pada pulau-pulau yang diambil tanahnya untuk mengurug.
4. Beberapa keanekaragaman hayati selempat akan hilang  misalnya hilangnya spesies magrove, punahnya spesies ikan, kerang laut  yang khas di daerah tersebut.

Lahan Reklamasi perairan ada 2 macam.
1. reklamasi yang menyatu dengan garis pantai.
2. reklamasi lahan yang terpisah dari pantai.

Ada 4 macam sistem reklamasi yang dilakukan :

1. Sistem Timbun
Sistem ini dilakukan dengan cara menimbun mengurug lahan sampai permukaan lahan berada di atas muka air laut. Cocok untuk daerah tropis yang mempunyai curah hujan yang tinggi. Carayang paling populer di Indonesia.
Pada sistem ini terdapat dua cara kerja, yaitu:
Hydraulic fill
Tanggul terlebih dahulu dibuat baru kemudian dilakukan pengurugan.
Blanket fill
Sebaliknya, Tanah diurug terlebih dahulu baru kemudian dibuat tanggul.
Daerah yang ketinggiannya di bawah permukaan laut bisa aman terhadap banjir apabila dibuat tembok penahan air laut sepanjang pantai. Ini merupakan salah satu keuntungan dari sistem timbunan. Selain itu, tata lingkungan yang baik dengan perletakan dan tatanan sesuai dengan perencanaan bisa menjadi rekreasi yang baik untuk pengunjung.
Material yang digunakan biasanya menggunakan pasir laut, diambil dengan cara mengeruk dari dasar laut dalam. Material untuk mengurug juga diambil dari pengerukan bukit atau pulau tak berpenghuni. Material lainnya sebagai pemadat dengan menggunakan tanah liat, misalnya untuk bandara di Osaka.
Contoh menggunakan timbunan yang menggunakan pasir dan tanah, di kawasan pembangunan Pluit City.  Pasir dan tanah timbunan dipadatkan menggunakan teknologi tinggi,untuk mencegah penurunan permukaan muka tanah.

2. Sistem Polder
Sistem ini dilakukan dengan jalan mengeringkan daerah, dengan memompa air yang berada didalam tanggul untuk kemudian dibuang keluar dari daerah lahan yang direklamasi. Wah.. . Untuk Indonesia yang memiliki curah hujan sangat tinggi, system ini tampaknya kurang cocok untuk diterapkan. Apalagi keberhasilan dari sistem ini untuk mempertahankan kondisi permukaan muka air tanah memerlukan kemampuan pompa yang sesuai.

3.Sistem Kombinasi Polder dan Timbunan
Reklamasi cara ini merupakan kombinasi system polder dan timbunan, jadi setelah diperoleh lahan dengan cara pemompaan, kemudian lahan tersebut ditimbun.
Keuntungan sistem ini adalah meningkatkan kinerja sistem polder yang bergantung pada pompa. Jika nantinya pompa mati, hal itu tidak akan terjadi masalah karena daerah yang kering telah ditimbun sehingga dapat menekan biaya.

4. Sistem Drainase
System ini banyak dipakai  pada wilayah pesisir yang datar dan relatif rendah dari wilayah lain di sekitarnya, tetapi elevasi permukan tanahnya masih tinggi dari pada elevasi muka air laut, misalnya di daerah rawa pasang surut. Keuntungannya sistem ini tentunya biaya yang dikeluarkan  jauh lebih murah karena tidak menggunakan alat pompa dan material yang digunakan tidak terlalu banyak.

SUMBER MATERIAL REKLAMASI
Selain teknologi yang tepat disesuaikan dengan kondisi perairan, adalah material urugan reklamasi. Jenis  material bisa berbentuk pasir, batu, tanah maupun tanah liat.
Sumber material daratan dapat berupa batuan beku (andesit), tanah urugan (soil cover), sedangkan sumber deposit darat umumnya berupa material pasir (endapan alluvial).
Sumber material dari bukit  didapat dengan menggali atau mengeruk., kemudiaan bahan yang sudah digali dengan wheel-dredger diangkut ke lokasi lahan reklamasi menggunakan tongkang-tongkang kecil.

Contoh Reklamasi di Dunia yang berhasil dan dapat diambil sebagai acuan.
Reklamasi pantai telah dilaksanakan di luar negeri diantaranya adalah:

1. Bandara Kansai, Jepang – Reklamasi di tengah laut, lahan 10 kilometeran persegi,  digunakan untuk Bandara Internasional Jepang. Hasil reklamasi ini  dibangun sebuah pulau buatan, dirancang suatu dinding laut yang besar untuk melindungi dari gelombang laut dan membantu bertahan terhadap gempa Kobe (1995).





2. Sea Landfill Phoenix Centre, Osaka Jepang, reklamasi untuk lahan pengolahan limbah terpadu.

3. Tokyo Bay Landfill, juda sebagai lahan untuk pengolahan limbah terpadu.

4. Incheon – Korea Selatan, Lahan digunakan untuk Bandara Internasional Incheon.

5. Pulau Sentosa di Singapura. Lahan  sebagai daerah wisata. Pulau Sentosa seluas 500 hektar ini dulunya dikenal sebagai Pulau Blakang Mati. Wach… yang kemudian digabungkan dengan pulau-pulau kecil sekitarnya. Pulau menjadi pusat wisata dimana terdapat Universal Studio Singapura, Madame Tussauds dan lainya obyek wisata yang menarik.

6. The Palm Jeber Ali, Deira, Jumairah di Dubai, reklamasi sebagai megaproject dalam pengembangan kawasan hunian.

7. Area Tung Chung, di Hongkong
Awalnya wilayah ini hanyalah pulau terpencil di Hongkong dan sepi penghuni. Lewat reklamasi kini berubah menjadi kota baru dengan bandara internationalnya Hongkong dan wisata belanja.

7. Tianjin – China, tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan daerah Industri, pelabuhan.

8. Linggang New City Project, Shanghai, di China. Lahan reklamasi lahan seluas 133 km2 ini merupakan proyek pengembangan daerah bisnis terpadu.

9.  Port of Rotterdam, di Belanda merupakan salah contoh reklamasi sukses dunia yang mendorong Indonesia untuk melakukan reklamasi serupa. Saat ini, Port of Rotterdam menjadi pelabuhan terbesar di benua Eropa.

Dengan berbagai contoh lahan yang telah dilakukan reklamasi oleh beberapa negera yang tercantum seperti diatas, memungkinkan negara kita Indonesia ini dapat mengambil pengalaman untuk keuntungan maupun kerugian yang ditimbulkannya.


vertex island



Tidak ada komentar: