Selasa, 10 Mei 2016

IKAN BUNTAL, WALAUPUN MAHAL, LEZAT..... NAMUN BISA MEMATIKAN !


Ikan Buntal (Arothron meleagris)
Menu makanan ikan Buntal memiliki rasa yang khas merupakan masakan mahal.
Ikan Buntal yang tubuhnya mampu menggelembung untuk melindungi diri dari mangsa. juga memiliki racun yang kuat toksisitasnya di dalam tubuhnya.

Bulan mei 2016 ini dikabarkan  terjadi keracunan ikan Buntal sebanyak 4 orang meninggal di RSUD dr Hariyoto Lumajang setelah makan jeroan ikan tersebut yang di buat kuah santan.  Ikan didapat ketika di  pantai melihat ikan buntal berukuran besar menggelepar. Anak-anak  tertarik karena bentuknya seperti ikan emas kemudian dibawa pulang dan dimasak untuk dimakan bersama-sama.

Ikan buntal ini di Jepang, merupakan menu masakan  dengan sebutan " FUGU " yang harganya cukup mahal.
Disajikan dalam beberapa macam sajian, diantaranya :
Diolah sebagai Sashimi—makanan yang paling populer adalah fugu sashimi,
Bila pengolahannya dipanggang dan disajikan dengan garam disebut Fugu Shirako.
Kalau fugu digoreng sebagai Fugu Kara-age.
Dipanggang sebagai Hire-zake.
Juga kalau direbus sebagai Fugu-chiri.
Bagian kulit dapat dimakan sebagai salad yang disebut yubiki.

Sebuah restoran di Osaka menjual dengan harga hamper satu juta rupiah. Mahal mengingat resiko yang tinggi dalam pengolahannya, di Jepang hanya koki-koki yang memiliki sertifikat dari Departemen Kesehatan saja lah  yang diizinkan mengolah untuk dikonsumsikan ke masyarakat.

Bentuk tubuh ikan Buntal
Tubuhnya berbentuk gemuk dan bulat, ikan ini khas membedakan dengan ikan lainnya. Fitur yang unik ini banyak penggemar ikan dijadikan peliharaan kesayangannya.
kulitnya tebal dan kasar, memiliki duri kecil kecil tidak bersisik. Duri ikan ini akan tampak  keluar dan mengembang tubuhnya, jika ada ancaman atau melihat ada predator.



IKAN BUNTAL


Panjang badannya dapat mencapai setengah meteran lebih. Untuk penyamaran dapat berubah warna tergantung pada kondisi lingkungan.

Ikan Buntal mempunyai dua fase perubahan tampilan dalam kehidupannya, yaitu fase hitam , kulit berwarna hitam dengan bintik – bintik putih di seluruh tubuhnya. Fase emas warna kulit tubuh menjadi warna keemasan dengan bintik – bintik putih kecil di seluruh tubuhnya. Warna ini sangat menarik karena corak warnanya. Indah.

Dalam Bahasa ilmiahnya digolongkan dalam family Tetraodontidae.  Tetra menunjukkan empat, donti berarti gigi, gigi besar pada rahang atas dan bawah, digunakan untuk melumatkan mangsanya, misalnya kulit kerang, kepiting dll.
Dari bentuk badannya ikan ini serupa ikan landak yang memiliki tulang belakang besar.

Keunikan ikan Buntal ini dapat mengembang seperti balon hanya dalam beberapa detik dan mengeluarkan duri tajam.
Hal ini dilakukan agar ikan melindungi diri dari mangsa yang akan mengganggunya. Selain itu, ikan buntal ini juga memiliki racun yang terkandung di dalam tubuhnya.

Ketika terancam, tubuh ikan dapat menggelembungkan tubuhnya dengan menelan air untuk meningkatkan volume tubuh sebagai pencegah terhadap predato, oleh karena itu dijuluki sebagai “the Puffer” atau “ikan balon”.  Ikan menjadi 2 atau 3 kalinya ukuran normal tubuhnya, cukup besar untuk menakut-nakuti predator, atau sulit untuk menelan.

Ikan dapat menggelembung karena, kantung lambung ikan dapat membesar dapat  memasukkan air/udara ke dalam lambung. Kemampuan menggelembung ini  disebabkan oleh bekerjanya otot kerongongan dan otot pada sphingter lambung .

Ikan Buntal umumnya berada di daerah pesisir, sebagian besar ditemukan di sungai air tawar dan air payau. Ada beberapa spesies yang menghuni perairan laut berenang ke perairan sungai untuk pembibitan atau mencari makan. Bahkan ada yang sebaliknya.

Ikan Buntal ini biasanya bersembunyi di celah-celah karang di siang hari dan baru akan keluar mencari makan pada malam hari. Jadilah ikan  predator malam hari.

Racun Ikan Buntal (Arothron meleagris)
Bagian yang paling beracun adalah hati, telur, dan saluran pencernaannya. Racun yang terkadung pada bagian dalam ikan  ini disebut Tetrodotoksin. Dosis lethal diperkirakan 2 mg. Racun ini onsetnya kurang dari setengah jam.
Restoran tertentu yang menyajikan makanan ini akan dihidangkan oleh koki, setengah jam setelah masak dan setelah dicicipi dulu oleh Chef koki tersebut sebelum dihidangkan. Biar dijamin keamanannya.

Ikan buntal menggunakan racun tersebut. Adanya racun tetrodotoxin, 20 kali lipat lebih mematikan dibandingkan sianida,  ini digunakannya untuk membantu proses perkembangbiakan dan menghindari pemangsa.

Gejala keracunan tetrodotoxin ini, akan diawali  mual,muntah-muntah,  dan ditandai rasa gatal di bibir, kaki dan tangan.
Selanjutnya  kelumpuhan. Kematian akibat sulit bernafas dan serangan jantung.
Onset gejala hanya setengah jam an dan setelah itu mengancam kematian penderita.

Racun tetrodotoxin ini sampai sekarang belum ada antidotumnya.
Memasak tidak dapat mampu merusak sifat  racun tersebut.
Ada bukti terkini bahwa bakteri Pseudomonas tertentu P. tetraodonis merupakan sumber racun ikan buntal.

Dari penelitian diduga bahwa tetrodotoxin ikan buntal akibat ikan buntal memakan hewan lain yang mengandung bakteri pseudomonas  tersebut sedangkan ikan itu sendiri telah mengembangkan kekebalan yang semakin besar dalam tubuhnya seiring dengan  waktu.

Dengan kemajuan teknik tertentu yang dikembangkan,kini petambak menjauhkan ikan buntal tersebut dari bakteri tersebut.


Penanganan keracunan ikan buntal :
Apabila sudah tampak gangguan setelah mengkonsumsi ikan ini, harus segera ke rumah sakit untuk “ dibilas dan disedot ” perutnya untuk mencegah racun masuk lebih dalam ke dalam tubuh melalui pencernaan, lakukan sebelum 30 menit setelah makanan masuk ke tubuh.

Rasa lezat yang khas dari ikan buntal ini harganya mahal, karena memerlukan pengolahan yang benar tentunya tidak membahayakan .

Bila ingin mencoba berburu kuliner masakan fugu ini datanglah ke kota Usuki, yang terkenal dalam penjualan fugu yang bebas racun.



vertex island



Tidak ada komentar: