Senin, 21 Juli 2014

RUDAL PELEDAK PESAWAT MH 17


Kejadian yang mengenaskan  pesawat Malaysia Airlines MH17  hancur berkeping keping  di Ukraina  setelah ditembak rudal pada Kamis siang pekan lalu waktu setempat.

Seluruh 280 penumpang beserta 15 awal dinyatakan meninggal  akibat  rudal yang meledakkan pesawat dari  Belanda  menuju  Kuala Lumpur itu.

Sejauh ini belum jelas siapa yang bertanggung jawab  dibalik penembakan rudal itu.
Melihat kerusakan yang terjadi, spekulasi berkembang mengenai kecanggihan rudal ,  menggambarkan bagaimana cara kerja rudal yang diduga menembak MH17.

Sebelumnya santer disebutkan rudal yang mampu mencapai ketinggian MH17 pada 33 ribu kaki yaitu sistem rudal kendali BUK buatan Rusia.  Rudal ini merupaka rudal ground to air- darat ke udara, mampu membawa hulu ludak seberat 70 kg yang sangat eksplosif dan dapat mencapai ketinggian 75 ribu kaki.
Rudal BUK, rudal  yang bisa mencapai titik ketinggian MH17 yaitu rudal S-300 buatan Rusia

Rudal jenis ini, cukup singkat untuk mencapai target hanya dibutuhkan   8-12 detik untuk mencapai target  dan  memiliki presisi  mencapai target 90-95 persen.  Dengan kecepatan  1200 meter per detik.

Rudal telah meledak sebelum mencapai pesawat, namun  mengakibatkan kerusakan dahsyat pada mesin dan sistem kontrol pesawat.  Ledakan tersebut  memicu bahan bakar pesawar, merusak sayap dan badan pesawat, mengakibatkan jatuhnya peasawat tersebut.

Rudal akan memilikii stasiun radar pada kendaraan terpisah  yang hanya memberitahukan apakah target yang dimaksud adalah teman atau musuh- FOF (  Frend or Foe ),  tidak dapat  memberikan informasi  apakah itu pesawat sipil atau pesawat militer.

Disebutkan penembakan rudal itu cukup mudah dioperasikan, semudah 'memencet tombol'.
Salah satu sumber itu mengatakan  dugaan rudal salah sasaran yang  menyebabkan  tertembaknya  MH17.   “  Mengapa rudal tak tahu  target itu adalah pesawat sipil? sepertinya seseorang telah melakukan kesalahan," ujarnya.


Di bawah ini diuraikann rudal  menurut jenisnya :

1. Balistic Missiles
Peluru kendali yang pertama adalah V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman’

2.  Rudal Cruise
Rudal  jelajah dirancang membawa hulu ledak konvensional atau nuklir dalam jumlah besar, mampu menjangkau jarak jauh antar benua dengan akurasi yang tinggi. Rudal jelajah dapat terbang rendah untuk menghindari jangkauan radar. Rudal jelajah sudah ada sejak Perang Dunia I.

3. Rudal Anti-Balistik
Rudal anti-balistik untuk menyergap dan menghancurkan rudal balistik musuh.

4.  Rudal Surface-to-Air   (SAM),  Rudal Darat ke Udara
Rudal yang diluncurkan dari darat ke udara untuk  menghancurkan target pesawat terbang  musuh.
Rudal jenis ini dapat diluncurkan dari  suatu lokasi, kendaraan peluncur atau dari kapal laut  Rudal jenis terkecil ini  dikembangkan oleh Soviet , sehingga  dapat dibawa dan diluncurkan oleh seorang tentara.

5.  Rudal Air-to-Air   (AIM).  Rudal  udara ke udara.
Peluru kendali untuk menghancurkan pesawat musuh. Gipasang pada pesawat. Rudal  mendeteksi target menggunakan pelacak radar, infrared atau perunut  laser.

6. Rudal Anti Kapal Perang
Rudal untuk menghancurkan kapal laut, menggunakan sitem pemandu inersial dan radar aktif. Rudal anti-kapal telah digunakan sejak perang Dunia II oleh  Jerman untuk menenggelamkan banyak kapal sekutu

7. Rudal Anti-Tank
Rudal anti-tank untuk menghancurkan tank atau kendaraan lapis baja musuh,  memiliki hulu ledak lebih besar.  Memiliki kemampuan melacak target menggunakan pelacak infrared, gelombang mikro, perunut laser atau gelombang radio.

8. Torpedo
Torpedo rudal yang diluncurkan dari atas atau di bawah permukaan air yang kemudian meluncur di bawah permukaan air, dirancang untuk meledakkan target.  Torpedo dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal, helikopter, atau pesawat.

9. Rudal Anti-Satelite
Rudal anti-satelit adalah rudal  untuk menghancurkan satelit musuh.



vertex island

Tidak ada komentar: