Minggu, 29 Juni 2014

TEKNIK IRIGASI ASPIRASI BIMANUAL EKSTRAKSI KATARAK MENGGUNAKAN PHAKOEMULSIFIKASI




Tahapan ekstraksi lensa menggunakan Phakoemulsifikasi adalah melakukan Irigasi Aspirasi sisa masa korteks epinukleus sampai bersih di kamera okuli anterior.

Dalam hal ini diuraikan teknik menggunakan  alat Irigasi Aspirasi (IA) bi manual. Alat ini terdiri dari dua kanul, yaitu kanul irigasi dan kanul aspirasi.

Sisa korteks lensa dapat diselesaikan menggunkan alat irigasi aspirasi teknik bimanual  (IA bimanual).

Kanul 20 G irigasi dan aspirasi dimasukkan  ke ruang kamera okuli anterior (KOA);  melalui insisi kornea berseberangan  di jam 3 dan jam 9 menggunakan stab  selebar diameter kanula. Dengan tujuan agar sirkulasi cairan di  KOA tetap kedap  sehingga kedalaman KOA tetap  stabil.

Kanula aspirasi dilletakkan di bawah bibir kapsulorhexis anterior agar dapat melakukan  aspirasi masa kortek.  Langkah-demi-langkah  bertahap aspirasi masa lensa,  dilakukan dengan  mendekatkan kanul terhadap sisa masa korteks yang berdekatan.  Setelah kanul aspirasi dalam posisi oklusi ,  sambil melakukakan aspirasi pindahkan bahan sisa masa lensa yang dihisap ke bagian tengah  kantong kapsuler.

Tahapan pengeluaran sisa masa lensa dilakukan pemasangan kanula aspirasi pada jam 3 , sedangkan kanula irigasi pada tempat yang berlawanan di jam 9.  Atau sebaliknya.

Operator memindahkan  tangan untuk memanipulasi kanula untuk membersihkan sisa masa lensa  sebagian demi sebagian yang mudah terjangkau, dari arah nasal kemudian dari temporal bergantian sampai KOA bersih dari sisa masa lensa.
 
Jika
lubang kanul aspirasi tersumbat oleh sisa masa lensa epinucleus, maka operator dapat mendekatkan kanul irigasi terhadap sisa masa kortek di depan lubang kanul aspirasi, untuk digesek gesekkan agar sisa masa lensa terpecah menjadi bagian2 yang lebih kecil, untuk memudahkan aspirasi.

Juga kapsul posterior dapat dengan mudah dipoles dengan probe aspirasi dengan tingkat aspirasi yang  rendah

Namun beberapa operator tidak selalu  menganjurkan memoles dinding  posterior dari kapsul anterior , karena manuver ini tampaknya tidak membawa manfaat  dan bahkan dapat mengakibatkan komplikasi lainnya, misalnya  disinsersi  zonula pada waktu  aspirasi yang berlebihan.

Setelah implantasi
IOL in the bag :  aspirasi irigasi  cairan viskoelastik dilakukan dari belakang IOL sambil mengangkat  IOL dengan kanul  irigasi dengan melakukan  aspirasi sisa cairan viskoelastis di bawah IOL.

Prosedur berakhir dengan
terhisapnya bahan kental viskoelastik dari KOA.
Mempertahankan  microinsisi tempat masuknya kanul akan memungkinkan  pengeluaran bahan viskoelastik secara efektif di bawah IOL dan sambil mempertahankan ruang KOA tetap stabil sampai akhir prosedur Irigasi Aspirasi
Harus selalu diingat pada waktu kanul  aspirasi harus ditarik lebih dulu dari ruang KOA  sebelum kanul  irigasi.

Kolaps nya  ruang KOA menyebabkan endotel kornea mengalami kerusakan dan kapsul posterior pecah ( PC Rent).  Hal ini dapat terjadi dengan sayatan masuknya kanul terlalu lebar, sehingga menyebabkan kebocoran yang tidak diinginkan, atau karena perubahan tekanan  KOA yang mendadak.

Hal itu perlu untuk menggunakan instrumen sayatan dengan ukuran yang tepat dari satu ujung dan ujung lain nya  dan pengaturan cairan yang masuk secara kontinu pada Phacoemulsifier tersebut.

Iris prolaps melalui sayatan kornea selama prosedur dapat terjadi akibat sayatan yang terlalu pendek atau terlalu lebar, karena tekanan irigasi yang cukup diperlukan untuk melakukan phaco bimanual.


vertex island

Tidak ada komentar: