Tahapan ekstraksi lensa menggunakan
Phakoemulsifikasi adalah melakukan Irigasi Aspirasi sisa masa korteks
epinukleus sampai bersih di kamera okuli anterior.
Dalam hal ini diuraikan teknik
menggunakan alat Irigasi Aspirasi (IA)
bi manual. Alat ini terdiri dari dua kanul, yaitu kanul irigasi dan kanul
aspirasi.
Sisa korteks
lensa dapat diselesaikan menggunkan alat irigasi aspirasi teknik bimanual (IA
bimanual).
Kanul 20 G irigasi dan aspirasi dimasukkan ke ruang kamera okuli anterior (KOA); melalui insisi kornea
berseberangan di jam 3 dan jam 9
menggunakan stab selebar diameter
kanula. Dengan tujuan agar sirkulasi cairan di KOA tetap kedap sehingga kedalaman KOA tetap stabil.
Kanula aspirasi dilletakkan di bawah bibir
kapsulorhexis anterior agar dapat melakukan aspirasi masa kortek. Langkah-demi-langkah bertahap aspirasi masa
lensa, dilakukan dengan mendekatkan kanul terhadap
sisa masa korteks yang berdekatan.
Setelah kanul aspirasi
dalam posisi oklusi
, sambil melakukakan
aspirasi pindahkan bahan
sisa masa lensa yang dihisap ke
bagian tengah kantong kapsuler.
Tahapan pengeluaran sisa masa lensa dilakukan pemasangan kanula aspirasi pada jam 3 , sedangkan kanula irigasi pada tempat yang berlawanan di jam 9. Atau sebaliknya.
Tahapan pengeluaran sisa masa lensa dilakukan pemasangan kanula aspirasi pada jam 3 , sedangkan kanula irigasi pada tempat yang berlawanan di jam 9. Atau sebaliknya.
Operator memindahkan tangan untuk memanipulasi kanula untuk membersihkan sisa masa lensa sebagian demi sebagian yang mudah terjangkau, dari arah
nasal kemudian dari temporal bergantian sampai KOA bersih dari sisa masa lensa.
Jika lubang kanul aspirasi tersumbat oleh sisa masa lensa epinucleus, maka operator dapat mendekatkan kanul irigasi terhadap sisa masa kortek di depan lubang kanul aspirasi, untuk digesek gesekkan agar sisa masa lensa terpecah menjadi bagian2 yang lebih kecil, untuk memudahkan aspirasi.
Juga kapsul posterior dapat dengan mudah dipoles dengan probe aspirasi dengan tingkat aspirasi yang rendah
Namun beberapa operator tidak selalu menganjurkan memoles dinding posterior dari kapsul anterior , karena manuver ini tampaknya tidak membawa manfaat dan bahkan dapat mengakibatkan komplikasi lainnya, misalnya disinsersi zonula pada waktu aspirasi yang berlebihan.
Setelah implantasi IOL in the bag : aspirasi irigasi cairan viskoelastik dilakukan dari belakang IOL sambil mengangkat IOL dengan kanul irigasi dengan melakukan aspirasi sisa cairan viskoelastis di bawah IOL.
Prosedur berakhir dengan terhisapnya bahan kental viskoelastik dari KOA.
Mempertahankan microinsisi tempat masuknya kanul akan
memungkinkan pengeluaran bahan viskoelastik secara efektif di bawah IOL dan
sambil mempertahankan ruang KOA
tetap stabil sampai akhir prosedur Irigasi Aspirasi.
Harus selalu diingat pada waktu kanul aspirasi
harus ditarik lebih dulu dari ruang KOA sebelum kanul irigasi.
Kolaps nya ruang KOA menyebabkan endotel kornea mengalami kerusakan dan kapsul posterior pecah ( PC Rent). Hal ini dapat terjadi dengan sayatan masuknya kanul terlalu lebar, sehingga menyebabkan kebocoran yang tidak diinginkan, atau karena perubahan tekanan KOA yang mendadak.
Kolaps nya ruang KOA menyebabkan endotel kornea mengalami kerusakan dan kapsul posterior pecah ( PC Rent). Hal ini dapat terjadi dengan sayatan masuknya kanul terlalu lebar, sehingga menyebabkan kebocoran yang tidak diinginkan, atau karena perubahan tekanan KOA yang mendadak.
Hal itu perlu
untuk menggunakan instrumen sayatan dengan ukuran yang
tepat dari satu ujung dan ujung lain nya
dan pengaturan cairan yang masuk secara kontinu pada Phacoemulsifier tersebut.
Iris prolaps melalui sayatan kornea selama prosedur dapat terjadi akibat sayatan yang terlalu pendek atau terlalu lebar, karena tekanan irigasi yang cukup diperlukan untuk melakukan phaco bimanual.
Iris prolaps melalui sayatan kornea selama prosedur dapat terjadi akibat sayatan yang terlalu pendek atau terlalu lebar, karena tekanan irigasi yang cukup diperlukan untuk melakukan phaco bimanual.
vertex island
Tidak ada komentar:
Posting Komentar