Senin, 25 April 2011

BINTILAN- HORDEOLUM BERULANG

Bintilan- Hordeolum, sering juga disebut Bintitan atau Truwisan pada kelopak mata sangat tidak menyenangkan. Baik penderitaan fisik maupun sindiran penyakit ini. Yang lebih tidak menyenangkan lagi adalah berulangnya timbilan. Seseorang yang sensitif timbulnya bintilan seolah olah berbakat.

Kelainan fisik ini tampak benjolan pada kelopak mata, sering pula disertai pembengkakan merah pada kelopak mata. Timbul rasa sakit,gatal, pedih pada kelopak mata kadang kadang terasa seprti disayat. Tak jarang oleh orang lain di katakan bahwa penderita "mengintip" sebagai penyebabnya.

Bintilan ada dua macam:
1. terletak di bagian dalam kelopak mata.
2. terletak di bagian luar kelopak mata.

Bintilan ini kalau msih kecil, dapat hilang sendiri atau diobati.
Tetapi bila bintilan ini terjadi infeksi susulan atau mendapat rangsangan mekanik dari jari tangan. Maka bintilan ini akan bertambah besar.

Bintilan yang letaknya di bagian dalam kelopak mata, bila menjadi besar,biasanya tidak akan mengecil atau hilang dengan pengobatan lokal atau di per oral.
keadaan ini haruslah dilakukan operasi. Insisi pada bintilan. Permukaan dalam bintilan disayat dahulu, kemudian dilakukan kuretase. Sehingga isi kelenjar dikeluarkan sampai bersih. Sayatan dilakukan dari bagian dalam tentunya tidak menimbulkan bekas.

Bintilan di bagian dalam kelopak mata yang besar biasanya tidak akan mengecil dengan obat topikal atau peroral. Ini harus dilakukan insisi, karena letak bintil disekeliling jaringan ikat yang padat. Kelenjar yang membesar terikat dan menempel pada jaringan ikat yang padat.

Sedangkan bintilan yang terletak di bagian luar, sering dapat hilang dan sembuh dengan pengobatan atau di diamkan. Bahkan dapat memecah sehingga mengeluarkan nanah dan darah. Keadaan ini biasanya amenimbulkan bekas pada kulit kelopak mata.

Kemungkinan untuk berulang, timbulnya bintilan. Banyak disebabkan sensitifitas penderita terhadap bintilan ini. Ada orang yang setiap hari bekerja atau berada ditempat berdebu, mereka tahan, tak pernah bintilan. Sementara orang yang sensitif, sekali kali ke tempat berdebu timbul bintilan. Rupanya berhubungan dengan reaksi imunitas seseorang.

Sebenarnya bintilan yang berulang dapat dicegah tidak terjadi pembesaran. Asalkan penderita cepat memberikan salep mata antibiotik serta mencegah tangan agar tidak menyentuh bintilan. Memegang megang atau menyentuh bintilan akan merangsang bertambah besarnya kelenjar, karena rangsangan mekanis. Kelenjar dirangsang untuk menambah produksi isi kelenjar.

Yang sering salah dilakukan penderita, adalah mengompres atau membubuhi bawang pada kelopak mata. Dengan harapan bintilan mengecil, sayangnya timbul sebaliknya.

Mudah mudah anda jangan pernah ada bintilan. Di masyarakat kita sering disebutkan
"Tukang ngintip niiich....."

Tidak ada komentar: