Kamis, 31 Desember 2009

PURNAMA DI AWAL TAHUN

diajeng,.. Baiklah aku akan bercerita tentang purnama di awal tahun. Purnama kemilau diantara pendaran bintang bertabur. Tentang bintang dan bidadari yang menari di tepian. . Dan bidadari menembangkan sinom yang apik menggema, daun-daun mengulas halus.. mengusap raga.

Nanti, sebelum tahun berganti. Malam kan datang membawa kerudung jelaga Aku kan duduk di sampingmu. Menikmati purnama bulan di angkasa. Namun jangan kau harap aku meraihnya. Nanti ia kehilangan kharismanya.

Tentang purnama bulan di awal tahun, kusertakan satu cerita. Kusertakan dari ujung tanjung. Terlukiskan perjalanan seorang lelaki, dengan ukiran kerutan asa diwajahnya. Jalan perlahan menikmati bintang yang berserak berpendar sekeliling awan. Purnama diantara bintang bintang memendam kilaunya dari masa ke masa. Harapan demi harapan yang kian menjenguk.

Lelaki itu bukan siapa-siapa. Kita tak pernah tahu. Kita cuma tahu lelaki itu seperti purnama, selalu melayap di antara kemilau bintang bintang senyap dan pergi sisakan sunyi.

Lelaki itu suka mengarak rindunya dan mengaisnya ke delapan penjuru angin. Entah untuk apa. Yang kutahu cuma satu, ia selalu menggandeng temannya yang paling seti, yaitu harapan.

Harapan dan purnama adalah pasangan yang tak terpisahkan. Ia selalu menjanjikan perubahan dalam runtutan waktu. Kalaulah purnama ke peraduannya, berganti sabit, dan kelam. Namun setelah kelam menghilang, purnama kan datang lagi. Seperti kemarin, dan kemarinnya lagi.

Jadikanlah harapan di sampingnya agar kau mampu bertahan …

diajeng....Tentunya kau juga tahu, hidup memang disesaki belukar kecemasan. Usahlah kau simak dan gamang hati. Selalu ada jalan bersimpang . Kau tinggal memilih, ke utara atau barat.. Hanya satu pintaku, janganlah kau lalui jalan yang dilewati orang. Mungkin tak sesuai untukmu. Pilihlah saja yang tak terlalu sulit, asal nyaman bagimu. Dan… jalani hidup ini. Hidup ini Anugrah.

Tidak ada komentar: