Senin, 31 Agustus 2009

Tembang Jawa memiliki nilai seni yang tinggi

Tembang Jawa memiliki nilai cita seni yang tinggi, selain itu mempunyai proteksi agar tidak di aku oleh orang lain atau bangsa lain sebagai penciptanya.
Tembang Jawa selain memiliki nada nada yang khas pada jenis tembang, juga memiliki kriteria lainnya :

Jumlah baris setiap bait.
Jumlah suku kata setiap bait,
Huruf fokal pada sukukata terakhir.
Baris pertama terdapat kata atau arti yang berhubungan sebagai petunjuk jenis tembang.
Sisipan pada kalimat yang dapat menunjukan pencipta syairnya.

Menurut klasifikasi besarnya tembang terbagi atas 3 jenis :
1. Kecil : Mijil,Sinom, Dhandanggulo, Kinanthi, Asmarandana, Pangkur, Maskumambang, Pucung.
2. Sedang : Gambuh, Megatruh.
3. Besar : Girisa

Tembang Pucung, temasuk tembang kecil, rata rata masyarakat Jawa mengenal tembang Pucung karena singkat dan mudah di tembangkan. Singkat hanya memiliki 4 baris (Jawa: gatra) setiap bait ( Jawa: pada).
Setiap baris memiliki ketentuan jumlah suku kata, yang disebut guru wilangan.
Setiap baris memiliki ketentuan memiliki fokal kata yang sama pada suku kata terakhir, disebut guru lagu.

Baris pertama tembang Pucung memiliki 12 suku kata,
suku kata terakhir dengan fokal “u”. disingkat 12-U.

Sehingga pada tembang Pucung memiliki formula :
12 –U, 6-A, 8-I dan 12 A.

Ngelmu iku kelakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
setya budya pangekesing dur angkara

Cuplikan dari Serat Wedhatama KGPAA Mangkunagara IV yang berisi petuah.

Tembang Pucung sering digunakan oleh anak anak sebagai tembang dolanan atau cangkriman ( tebak tebakan)
Dari baris pertama terdapat "Bapak Pucung" ini menunjukan tembang Pucung

Bapak pucung gedhemu meh podo gunung
soko tanah sumatra
ngon-ingone sang bupati
yen lumakso si pucung lembehan grana

Coba tebak…..! Gajah ya....?

Tembang Pucung yang paling mudah diingat sejak kecil :

Bapak Pucung dudu otot dudu balung
dawa kaya ulo
rambut brintik mung sethithik
... hayo teruske ora ...
hehehehe ...

Yang tak kalah hebat tembang Pucung ini:

Tembang Pucung
Rumekso ing handulu
Diupoyo laku
Sumangga kita tan lestari
Jo nganti diakoni Negara liya

Pesan isi tembang jawa ini memperingatkan agar jangan di aku oleh bangsa lain.
Betul betul asli buatan sendiri, walau sebisanya. Di dalam bait terkandung nama penciptanya. Silakan lihat di suku kata setiap baris. Ya tercantum nama pencipta isinya kan……Rudi sujo………ada lanjutannya..!
Tentunya yang buat adalah rudy soedjono.....
Pada tembang jawa tak sedikit yang menyisipkan nama penciptanya agar menghindari pembajakan.
Ini tandanya bahwa orang Jawa sejak dalu sudah memikirkan hal ini.

Jenis tembang jawa lainnya adalah,Pangkur : 8 – A, 11- I, 8 –U, 7 – A, 12- U, 8 – A, 8 – I
Baris pertama tercantum Sekar Pangkur menunjukan tembang Pangkur.

Sekar Pangkur kang winarna
lelabuhan kang kanggo wong aurip
ala lan becik puniku
prayoga kawruhana
adat waton puniku dipun kadulu
miwa ingkang tatakrama
den keesthi siyang ratri

Tembang pangkur adalah salah satu tembang maca pat yang memiliki watak nasehat. Nasehat yang baik tentunya , atau ungkapan rasa cinta yang luhur…..
Yang lagi jatuh cinta sering membawakan tembang ini………..

Tembang Pucung dan Pangkur hanyalah sebagian kecil dari jenis tembang lainnya yang masih memiliki kriteria2 lainnya.

Terima kasihku terhadap guruku yang telah pernah mengajar kan tembang Jawa ini ……..

Tidak ada komentar: