Sabtu, 08 Agustus 2009

Teroris….gangguan perkembangan psikis?

Teroris namamu mencuat……! Namun tidak manusiawi…. Tidak beradab !!!....

TERORIS………” gek mbokmu nyidam apa ta, nganti isa dadi teroris? “
( dulu nyidam apa sewaktu ibumu hamil, sehingga kau menjadi teroris?) desah yu Minten yang jualan pecel pincuk di depan kompleks rumahku…

Orang tua manakah yang menginginkan anaknya menjadi teroris…. Tak seorangpun..!
Pasti terorispun tak ingin mewariskan anaknya menjadi teroris.
Pasti berharap memiliki anak yang lebih baik dari orang tuanya…..

Tampaknya teroris ini bisa saja keadaan fisiknya Oke, pinter, cerdik. Tapi mengalami gangguan kepribadian.

Gangguan keprbadian ini menurut Freud yang teorinya sampai sekarang masih tetap dianut:
Ego tidak tersaring baik oleh Super Ego, yang pada gilirannya memunculkan Id.
Sehingga kepentingan pribadi akan menjadi lebih muncul dominan tanpa pertimbangan kepentingan bersama (hidup bersosialisasi). Nah lho ….. ingat pelajaran psikiatri ?

Tampaknya juga yu Minten menghubungkan antara hasil produk dari kehamilan sampai menjadi teroris. Apa ada hubungannya ?

Keadaan sewaktu hamil tidak hanya harus memperhatikan fisiknya saja tapi psikis sang bundapun harus tetap terjaga baik.
Perkembangan psikis anak tidak hanya dipupuk sejak lahir sampai dewasa, namun harus dipupuk sejak kehamilan trimester pertama.

Kehamilan trimester pertama, terjadi perubahan hormon yang drastis. Sehingga ibu hamilpun terjadi perubahan fisik yang mencolok, tentunya disertai perubahan psikis. Terutama timbul kecemasan…

Wanita jawa yang hamil biasanya oleh orang tua atau mertua atau tetangganya kali…. Disarankan:

menggantungkan pisau lipat, di katakana sebagai penjaga agar sang bayi jangan kesambet. Agar anaknya menjadi pemberani…..tentunya menenangkan sang ibu hamil.

Sewaktu ada gerhana, ibu hamil dilarang keluar rumah….bahkan harus ngumpet di kolong…. Anaknya entar tembong lho !...
Tembong artinya kulit berwarna lebih hitam di daerah muka atau leher…..

Sewaktu hamil jangan ngebatin atau nonton Tukul Arwana atau Omas ……Kalau mau ngebatin muka Bred Pitt atau Angelina jolie. ….

Biasanya wong Jowo, memberikan saran berupa larangan……. Pamali….. Ora ilok………
Padahal dibalik arti harfiah itu :

Saran ibu hamil agar tidak cemas, hindari ketakutan, agar ayem. Orang tua menyarankan sabar, tidak boleh ngomongin orang ( ngegosip stop dulu), berzikir….
Orang tua berharap agar anak menjadi orang yang sabar, tawakal , menghadapi masalah yang dihadapi, dihadapi dengan bijak … soleh……… berguna bagi masyarakat……pokoknya jadi orang yang baik baik…..

Dari dasar dasar perkembangan psikis yang telah terbentuk semasa kehamilan, akan mendasari pula perkembangan psikis selanjutnya pada anak. Pertahanan kejiwaan apa saja yang dapat dilakukan menghadapai kecemasan, ketakutan, kegagalan dalam menghadapi kenyataan, tergantung dari perkembangan jiwa orang tersebut…

Contohnya menghadapi kecemasan atau tujuan yang selalu belum tercapai…
Apakah dihadapi dengan mengurangi tujuan tersebut……….atau
Dihadapi dengan membatalkan tujuaan ……….atau
Mengalihkan tujuan …………..

Nah pertahanan kepribadian untuk mengalihkan tujuan atau kecemasan inilah yang perlu hati2…. Salah salah menjadi teroris.
Penumpukan kegagalan menghadapi rasa cemas atau kegagalan tujuan. Kemudian mendapat masukan kenirwanaan yang salah. Jadi pengantin janji di jemput di sorga…. Jadilah seorang teroris..

Semoga yu Minten dan yuMinten 2 lainnya bisa membaca tulisan ini….
Wah kalo begitu pikir yu Minten : Ibunya teroris dulu nyidam mercon apa granat ya… ?
Apa sambil hamil berdemo tubuhnya digantungi mercon lalu di bakar ? Kayak peserta
Menjadi Master Tanpa Mantra di TV RCTI itu lho……..

Tidak ada komentar: