Minggu, 27 September 2009

Mata lalat

Si jago silat asal Cilukba itu mendapat gelar “ Sekali tepuk tujuh nyawa !”. Ternyata tujuh nyawa lalat yang mati dengan sekali tepukan, itupun lalat yang sudah tidak dapat terbang…. Bangga dapat mengalahkan lalat.
Lalat sangat menggelikan bila sudah mengiang ngiang mengelilingi kudapan. Bahkan dapat mengurungkan nafsu makan. Karena tak mampu, sulit mengusir atau menangkapnya.
Mengapa, ada apa dengan mata lalat? Karena lalat memiliki mata majemuk!

Hebatnya….Sebuah mata majemuk pada lalat, tersusun satuan optik yang berjumlah sangat banyak. Mata lalat dapat mengindra getaran cahaya 330 kali per detik. Sehingga mata lalat tujuh kali lebih peka daripada mata manusia.
Mata lalat juga mampu mengindra frekuensi-frekuensi ultraviolet pada spektrum cahaya yang tidak terlihat oleh kita. dan lalat memiliki lapang penglihatan yang luas..
Perangkat ini memudahkan lalat untuk menghidar dari musuhnya, terutama di lingkungan gelap.

Betapa agungnya Allah yang Maha Kuasa, telah menciptakan mata lalat yang begitu canggih, diberikan kepada serangga yang namanya lalat, sehingga memiliki kecerdasan yang tanpa tanding, merupakan sebuah isyarat kekuasaan Allah tanpa batas.

Dalam Al Qur’an terdapat sebuah ayat (QS. Al Hajj, 22:73)

Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya.

Pasti manusia tak mampu menciptakan seekor lalat, namun dapatkah menciptakan atau mengembangkan alat di bidang medis yang berprinsip seperti mata lalat?

Mata lalat dapat merupakan inspirasi ( Hmmm… kayak peneliti saja!!!?? Tapi siapa tahu orang Indonesia yang dapat mengembangkannya… ), kalaulah dapat dibuat beberapa satuan optik yang lebih banyak pada alat endoskopi. Agar lapang pandang pencitraan lebih luas, diharapkan lebih mempermudah untuk diagnosa ataupun tindakan. Waaah apalagi kalau satuan satuan optik tersebut bentuknya minimalis banget. Sehingga pemeriksaan dan tindakan tidak begitu invasif.
Misalnya Kemampuan langsung melihat syaraf mata dibelakang bola mata…..

Tidak ada komentar: