Senin, 29 Desember 2008

Sekali berhaji, berhajilah yang berarti .....

Ya Allah,
aku datang memenuhi panggilanMU..
aku datang memenuhi panggilanMu..
aku datang memenuhi panggilanMu..
tiada sekutu bagiMu..
Sesungguhnya segala puji , nikmat dan segenap kekuasaan adalah milikMU..
Tidak ada sekutu bagiMU….

Puji syukur Allhamdulillah.... tanggal 15 November, setelah delapan jam perjalanan menggunakan Garuda sampailah di kota Jeddah. Di bandara Jeddah berkesempatan mandi ihram dan niatnya serta shalat sunat ihram
Berpakaian ihram dan mengambil mikot, bersiap melaksanakan umrah. .

Dan atas nikmatMU sampailah di tanah Haram Mekah.
Ya Allah, kota ini adalah tanah haramMu dan tempat aman, maka hindarkanlah daging, darah, rambut dan kulitku dari neraka. Jadikanlah orang yang dekat dan taat kepadaMu..

Rasa syukur, aku memasuki Masjidil Haram,
Ya Allah , bukalah untukku pintu rachmat dan ampunan. Masukkanlah aku dalam ampunanMu… Dengan segala kekagumanku ….pertama kali memandang Ka’bah…
Ya Allah… tambahkanlah kemuliaan , kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Bitullah ini…. Dan tambahkanlah pula orang orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya….

Kemudian dilanjutkan mengerjakan thawaf yang sebelumnya berniat semata mata hanya karena Allah..Palaksanaannya tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Dimulai dan berakhir di sudut Hajar Aswad dan setiap melewati sudut Hajar Aswad dengan mengangkat telapak tangan ke arah Hajar Aswad sambil mengucapkan “ Bismillahi wallahu Akbar “…. Dengan nama Allah, Allah Maha Besar…. Kemudian mengecupnya.

Selama pelaksanaan thawaf membaca doa doa thawaf untuk putaran pertama sampai dengan putaran ke tujuh. Disertai bacaan diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad.

 
Posted by Picasa


Setelah selesai melakukan thawaf, berdoa di multazam, yaitu bagian dinding Ka’bah yang letaknya antara Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah. Berdoa dan bermunajat memohon syafaat ka pada Allah dalam segala hal di dunia dan akherat….
Lalu…dapat melaksanakan shalat sunat Thawaf sebanyak 2 raka’at dengan membacakan Al Fatihah, Al Kafirun, Al Ichlas..

Dilanjutkan sa'i, mengerjakannya dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah sebanyak tujuh lintasan perjalanan bulak balik.

Sesungguhnya Shafa dan Marwah sebagian dari tanda kebesaran Allah…
Barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Allah menerima kebaikan dan Maha Mengetahui…

Selama menjalankan sa’i membacakan doa sa’i perjalanan pertama sampai dengan ke tujuh.
Selasai sa’i di atas bukit Marwah lalu berdoa, melaksanakan tahalul yaitu mencukur rambut..

Setelah melaksanakan Thawaf, Sa’i dan Tahalul, maka selesailah ibadah umrah.
Selama delapan hari di Mekah, kesempatan ini aku gunakan dengan sebaik baiknya untuk beribadah. Berangkat ke masjid jam tiga atau setengah empat pagi pulang ke hotel jam sembilan atau setengah sepuluh. Kebetulan mendapat hotel yang dekat sekali dengan masjid. Ak menyempatkan pulang ke hotel untuk makan pagi dan siang kemudian kembali ke masjid…

Ya Allah betapa nikmatnya menjalankan ibadah di Masjidil Haram ini…mengingat pahala yang besarnya 100.000 kali untuk tiap ibadah yang dilakukan di Masjidil Haram.
Ibadah pagi hari dapat melaksanakan shalat sunat wudhu, sunat tahiyatul masjid, sunat taubat, sunat hajat, sunat tasbih, sunat tahajud, sunat witir, sunat fajar, Shalat Qobliyah subuh dan shalat subuh.
Ibadah dhuha, zhuhur dan ashar :…melaksanakan shalat sunat dhuha, sunat qobliyah dan badiyah zhuhur, shalat zhuhur….. Qobliyah ashar dan shalat ashar.
Ibadah maghrib dan isya :….melaksanakan shalat maghrib, Ba’diyah magrib , sunat Qobliyah dan Ba’diyah Isya dan shalat Isya.
Sambil menunggu waktu shalat tiba, mengisi waktu dengan membaca ayat ayat Al Qur’an, dzikir, berdoa atau bershalawat.

Allhamdulillah dapat melaksanakan lima kali berthawaf.Aku telah berusaha memegang dinding tempat Hajar Aswad yang terbuat dari logam putih namun belum terlaksana mencium Hajar Aswad.

Di Mekah, aku dan rekan seperjalanan sempat mengunjungi Jabal Nur kemudian ke Jabal Rahmah.

Di Mekah selama delapan hari dilanjutkan ke kota Madinah.
Madinah memiliki banyak nama diantaranya Thayibah dan Thabah, yang berarti baik. Madinah adalah kota yang baik untuk penghuninya, udaranya, kurmanya dan sebagainya.
.
Di kota ini aku tinggal di hotel Dar'at Andalus selama duabelas hari, tidak jauh hanya 500 meter dari masjid Nabawi. Rasa syukur aku dapat melaksanakan Arbain di masjid Nabawi., mengunjungi Masjid Quba, jabal Uhud , jabal Magnet dan Percetakan Al Qur’an



Aku di Jabal Magnet......... Bus ku jalan mundur sendiri, walau nanjaaakk.

Dari Drop Box



Masjid Nabawi dibangun langsung oleh rasulullah ketika masuk kota Madinah, setelah membangun masjid Quba. Waktu itu dibangun masjid berukuran 50X50 m, kemudian telah dilakukan perluasan yang berulang kali sampai dengan masa Rja Fahd. Masjid diperluas hingga dapat menampung 530 ribu jemaah, menara masjid sebanyak 10 buah dengan areal parkir di bawah tanah yang dapat menampung 4000 mobil.
Sehingga kenyamanan yang ada di masjid ini membuat suasan yang tentram di hati, sejuk… ditunjang waktu yang berada dalam keadaan cuaca dingin.

Masjid Quba, terletak sekitar 2,5 km dari masjid Nabawi, masjid yang pertama dibangun oleh rasulullah dan para sahabatnya di wilayah Madinah. Masa raja Fahd tahun 1986 direnovasi dan diperluas sehingga dapat menampung kurang lebih 20 ribu jamaah.
Alhamdulillah aku berkesempatan shalat di sana, sesuai dengan sabda rasulullah. Mendatangi Masjid Quba dan shalat di dalamnya dua rakaat, maka baginya sama dengan pahala umrah.

Masjid Qiblatain terletak di Jln Khalid ibn Walid..Dinamakan Masjid Qiblatain karena disana turunnya ayat perintah pindah qiblat dari masjidil Aqsa ke Ka’bah di masjidil Haram.

Percetakan Mushaf al Quran. Di dirikan oleh Raja Fahd ibn Abdul Aziz tahun 1982. Di sini mencetak, menerjemahkan arti dan tafsir al Qur’an ke dalam beberapa bahasa di dunia diantaranya bahasa Indonesia. Melayani kepentingan riset dan studi Islam. Setiap tahun hasil terbitannya mencapai sepuluh juta eksemplar, kemudian aku mendapatkan sebuah Al Qur’a berukuran besar 45 X 35 cm.

Dari Medinah setelah maghrib menuju Mina. Dalam perjalanan ini aku menggunakan bus yang di kendarai oleh seorang supir berasal dari Mesir… Ngebuuut… Walaupun ada angin gurun…..
Berangkat menuju Mina dengan berihrom dan NIAT BERHAJI pada tanggal 08 Dzulhijjah (hari tarwiyah) ini merupakan salah satu amalan yang dikerjakan Rosulullah ketika berhaji.
Selanjutnya aku tinggal di Mina. Di maktab 107 terletak sekitar setengah kilometer dari tempat melempar jumroh.
Aku segera melaksanakan RUKUN HAJI, dimulai dengan Ihrom (Niat), Tertib Berihrom (Niat) dari Miqat.
Aktifitas jam’ah haji di Mina pada hari Tarwiyah, aku menjalankan Shalat berjama’ah Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Subuh. Mempersiapkan diri baik fisik maupun mental untuk hari-hari haji. Instropeksi keikhlasan niat haji dan Memperbanyak talbiyah, dzikir.
Kemudian…… Aku pindah ke padang Arofah untuk melaksanakan wukuf. Wukuf di Arafah, Berada di Arafah hingga awal fajar tgl. 10 Dzulhijjah.Wukuf di Arafah ada lah rukun yang terpenting dari keenam rukun haji yang lainnya. Sesuai dengan sabda Rosulullah :

الْحجُّ عَرَفَةُ فَمَنْ أَدْرَكَ الْعَرَفَةَ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ

Haji adalah Arafah, barang siapa telah mendapatkan Arafah, maka sesungguhnya ia telah berhaji. (H.R. Ahmad)

Aktifitas Jama’ah Haji di Arafah, mendengarkan Khutbah Wukuf, maksanakan Shalat Dzuhur dan Ashar Jama’ Taqdim serta Berdo’a

“sebaik-baiknya do’a, do’a di Arafah. Hadis “

Dari Arafah menuju Musdalifah untuk melaksanakan mabid. Mabit di Muzdalifah. Mabit adalah menginap, melewati Muzdalifah atau berada disana setelah lewat tengah malam. Hukumnya wajib.
Aktifitas sunnat yang dikerjakan di Muzdalifah. Berada di tempat ini sampai jam 3.00 pagi, turun dari kendaraan mengambil batu kerikil untuk melempar Jamarat kemudian ber dzikir di perjalanan.

Dalam perjalanan dari Musdalifah, di pagi hari itu ternyata kami dapat langsung ke kota Mekah untuk melaksanakan Thawaf Ifadah dan Sa’i.Ini aku laksanakan seperti waktu umroh sebelumnya. Setelah selesai aku langsung melaksanakan tahalul awal. Pelaksanaan Tahallul dengan menggunting sebagian rambut (taqsir)

Tahallul awal adalah keadaan seseorang yang telah melakukan dua dari tiga amalan : Jumroh Aqobah, Tahallul Awwal dan Thawaf Ifadhah. Setelah kondisi ini aku diperbolehkan untuk mengganti pakaian biasa. Dan halallah segala sesuatu yang selama ihrom dinyatakan haram kecuali berhubungan suami istri.

Setelah sholat subuh kami kembali ke Mina. Perjalanan dari Mekah ke Mina yang jaraknya hanya 8 km ditempuh dalam waktu lima jam, karena lalu lintas sangat padat.
Kami mendapatkan jadwal untuk melaksanakan Jumroh jam 11 malam. di Jamarat lantai tiga kami melaksanakan jumroh.

Di sini, di Mina aku melaksanakan salah satu dari kewajiban Haji yaitu melontar Jumroh Aqobah dengan 7 (tujuh) buah batu kerikil seraya bertakbir pada setiap lontaran. pada saat melontar : Tugu Jumroh bukanlah syetan, maka aku lontar dengan setertib mungkin. Melontar dengan 7 kerikil dilontarkan satu persatu.
Keesokan paginya melaksanakan tahallul kedua’.Tahallul kedua adalah sebuah kondisi yang dicapai oleh setiap jama’ah haji yang telah melakukan tiga amalan : Jumroh Aqobah, Tahallul Awal, Thawaf/Sa’i Ifadhah. Apabila jama’ah sudah Tahallul kedua, maka jama’ah sudah halal melakukan apa saja yang dalam ihrom dilarang, termasuk hubungan suami isteri.

Aku melaksanakan jumroh lanjutan mendapatkan jadwal Jam 5 sore dan 12 malam; yaitu Melontar ketiga Jumroh (Ula, Wustho, Aqobah). Dimulai dari jumroh Ula, Wustho, Aqobah. Waktu aku mengambil batu di Muzdalifah ternyata kurang jumlahnya, akhirnya……. mengambil disekitar tenda .
Setelah selesai langsung kami meninggalkan Mina menuju Mekah untuk melaksanakan Tawaf wada’, sebagai ungkapan pamit.

Thawaf Wada’. Dilakukan sebagai aktifitas terakhir di Masjid Haram.Do’a yang aku baca pada setiap putaran adalah bentuk pengharapan atau permintaan agar aku dapat kembali disaat mendatang dengan tidak mengenyampingkan pentingnya do’a untuk diterimanya ibadah Haji/Umroh yang baru dilaksanakannya. Istighfar untuk segala kekhilafan, kekurangan, kesalahan baik yang sengaja ataupun tidak sengaja sehingga kita kembali ke tanah air dengan selamat…….

Setelah shalat subuh langsung menuju Jeddah.
Pagi pagi belanja di pertokoan yang suasananya seperti di Indonesia. Salah satunya ada lah toko Amir kemudian beristirahat di Hotel, untuk bersiap pulang ke Jakarta melalui bandara Haji Jeddah. Perjalanan menuju bandara masih sempat ke Laut Merah. Di pantai Laut Merah di sini dijumpai Masjid Terapung….Di sini tampak sedan sedan bagus dan terawatt….. Di sini ….. kota International. Di sini ada Bandara International….., di sini ada Bandara Domestik……Di sini ada juga Bandara Kerajaan, Dan di sini Tentunya ada Bandara Haji……di mana aku berangkat menggunakan Garuda jam 11 malam. Allhamdulillah sampai di Bandara Sukarno Hatta pagi hari.

Tidak ada komentar: