Sabtu, 23 Oktober 2021

 MENGENAL KATARAK 2021


Katarak merupakan penyakit degneratif pada mata, yang mana lensa mata menjadi keruh, tertutup seperti awan, pada keadaan lanjut bagian tengah mata (pupil) tampak masa berawan keputihan.

Semula penderita katarak tidak bergejala namun lama kelamaan penglihatan mulai terasa terganggu seperti ada asap atau awan yang mengahalangi, bila keadaan berlanjut menimbulkan keluhan kesulitan dalam berkendara, menulis membaca serta kegiatan sehari hari lainnya.

Pada perkembangan awal katarak, kelainan ini penglihatan masih dapat terbantu dengan pemberian kaca mata, tetapi dengan berjalannya waktu, perkembangan katarak akan semakin tebal, kaca mata tidak dapat memperbaiki penglihatan penderita. Ini disebabkan obyek yang dilihat tertutup oleh adanya lensa yang keruh.

Katarak merupakan masalah penglihatan masyarakat di dunia, karena merupakan penyabab kebutaan yang tertinggi. Oleh karena itu menjadi komitmen bagi Dokter Spesialis Mata di seluruh dunia untuk mengatasi dan pencegahan terjadinya kebutaan akibat katarak.


GEJALA KATARAK

a. Penglihatan mata menjadi kabur, semakin lama semakin bertambah, seperti tertutup kabut.
b. Pada mata katarak obyek yang dilihat tampak memudar, bahkan melihat obyek menjadi dobel atau ganda.
c. Sering merasakan adanya silau/ halo di tempat yang terang.
d. Sering mengeluh banyak keluar air mata.
e. Penglihatan akan lebih jelas ditempat yang lebih redup.                                                                  f. Penderita biasanya sering berusaha mengganti kaca mata.

 

PENYEBAB KATARAK

Penyebab katarak dikenal sebagai kalainan degenerasi pada lensa mata, akibat proses penuaan, ini karena terjadi perubahan susunan kimia yang mensuplai lensa mata. Diketahui bahwa lensa mata tidak terdapat pembuluh darah, kejernihan lensa mata dipertahankan atas suplay nutrisi cairan sekelilingnya. Bila terjadi perubahan susunan kimia disekeliling lensa, ini akan menjadikan perubahan susunan jaringan lensa yang menyebabkan gumpalan protein lensa, keadaan inilah menyebabkan kekeruhan lensa.

Trauma pada mata dapat menyebabkan perubahan pada keseimbangan kimiawi cairan sekelilingnya juga. Hal ini menyebabkan gumpalan protein dan menyebabkan kekeruhn lensa mata, Trauma tumpul yang keras pada mata, dapat segera menimbulkan terjadinya katarak yang tebal. Sehingga penderita langsung tidak melihat.

Katarak diketahui sebagai akibat paparan ultraviolet yang lebih banyak diderita penderita di daerah tropis. Orang yang lebih banyak terpapar sinar ultra violet matahari, lebih cenderung terjadinya katarak.

Katarak banyak diakibatkan sebagai komplikasi penyakit sistemik, misalnya Diabetes Melitus, Hipertensi, Kelainan Auto Imun dan lainnya.

Mengapa bisa terjadi? Pada penyakit sistemik juga merubah susunan kimia cairan sekeliling lensa mata, sehingga berpengaruh terhadap kekeruhan lensa mata yang kemudian menjadi katarak.

Katarak dapat terjadi sejak penderita lahir, bisa pada kedua mata atau hanya satu mata. Banyak kemungkinann akibat infeksi virus TORCH yaitu virus Toxoplasmosis, Rubella, CytoMegalovirus, Herpes pada saat ibu mengandung. Katarak Congenital ini perlu dilakukan menajemen tersendiri untuk menanganinya, agar mendapat hasil yang seoptimal mungkin.

Ada tipe katarak lainnya yaitu Katarak Yuvenil, jenis ini timbul saat anak berumur sekitar sepuluh tahunan, penyebabnya akibat infeksi atau kelainan autoimun. Perubahan pada lensa mata dimulai dengan warna kuningkecokelatan, tetapi akan tampak semakin menebal seiring bertambahnya waktu.

KLASIFIKASI KATARAK

1. Menurut Umur :  

    a.  Katarak Kongenital, timbul sejak lahir. 

    b. Katarak Juvenil : katarak timbul mulai umur 10 – 20 tahun.  

    c. Katarak Senilis, katarak timbul saat dewasa. 

2. Menurut Ketebalan Katarak .

    a. Katarak imatur, ketebalan/ kekeruhan katarak belum menyeluruh pada lensa mata.

    b. Katarak matur, ketebalan katarak sudah rata menyeluruh pada lensa mata.

3. Menurut Penyebab Katarak:

    a. akibat degenerasi dikenal sebagai katarak Degeneratif.

    b. akibat trauma, disebut katarak Traumatika.

    c. infeksi disaat kehamilan, menyebabkan Katarak Kongenital.

    d. komplikasi dari penyakit sistemik yang mendasarinya, disebut Katarak Komplikata.

    e. Katarak Sekunder, timbul kembali penebalan pada kapsula/selaput lensa setelah dilakukan operasi    katarak.

    f. akibat penyakit mata lainnya, misalnya glaukoma, ablasio, tumor di dalam mata dan sebagainya.

    g, kelainan kongenital yang diturunkan dari orang tuanya. Sebagai Katarak Kongenital.

    h. riwayat diare berat pada saat anak anak.

    i. Kebiasaan penderita, misalnya merokok, minuman keras atau penggunaan obat obatan tertentu, misalnya Kortikosteroid.

4. Menurut Lokasi kekeruhan Katarak :

    a. Katarak sentral, kekeruhan terletak di bagian tengah lensa mata.

    b. Katarak perifer, kekeruhan hanya di pinggir lensa mata.

    c. Katarak roseta, kekeruhan berbentu jari jari roda.

    d. Katarak Polus Posterior, kekeruhan hanya terjadi di lapisan dinding belakang lensa mata.

    e. Katarak Difus, kekeruhan yang merata seluruh lensa mata.

Untuk mengetahui lokasi kekeruhan lensa mata, dokter spesialis Mata menentukan dengan alat Slit lamp atau disebut juga biomikroskop.

Dengan menentukan jenis dan lokasi katarak penderita, Dokter Spesialis Mata akan menentukan langkah langkah yang akan dilakukan operasi katarak.



MENEGAKKAN DIAGNOSA KATARAK

Dokter Spesialis Mata akan mendiagnosa katarak dengan melakukan :

1. Anamnesa/wawancara medis lengkap : riwayat keluarga, penyakit sistemik yang menyertainya, kebiasaan merokok atau pemakaian obat yang lama, riwayat pekerjaan dan sebagainya.

2. Pemeriksaan mata yang menyeluruh :

a. pemeriksaan ketajaman penglihatan, dapat memberikan informasi seberapa jauh ketebalan kekeruhan lensa mata, semakin tebal kekeruhan ketajaman penglihatan semalin buruk.

Pada katarak yang sudah matang, ketejaman penglihatan hanya mampu melihat gerakan bayangan tangan atau hanya mampu mengenal persepsi cahaya.

b. pemeriksaan anatomis bagian depan mata hingga bagian belakang mata, menggunakan alat slit lamp, sehingga dokter mata dapat menentukan keadaan kekeruhan lensa mata dan lokasi kekeruhan.

c. pemeriksaan oftalmoskop, untuk mengetahui keadaan retina. Hasil operasi katarak akan baik, bila keadaan syaraf matanya normal. Tidak terdapat kelainan retina karena Diabetes Melitus atau Hipertensi dan lainnya.

d. pemeriksaan Tonometri, perlu dilakukan. Bila terdapat tekanan bola mata tinggi pada glaukoma, tentunya penanganan katarak memerlukan tindakan lainnya.

e. pemeriksaan penunjang lainnya, misalnya Laboratorium dan Radiologi.



PENCEGAHAN KATARAK

a. Segera memeriksakan mata, bila terdapat penglihatan kabur tertutup oleh kabut atau awan.
b. Hindari terlalu banyak terkena paparan sinar ultra violet matahari.
c. Segera deteksi lebih dini adanya katarak pada bayi yang baru lahir.
d. Hindari terjadinya trauma tumpul pada mata.
e. Penanganan yang baik bila terjadi infeksi/ kelainan pada mata, misalnya peradangan jaringan uvea, glaukoma,  ablasio retina dan lainnya. 

f.  Penderita Diabetes akan lebih cepat perkembangan kekeruhan lensa mata nya, bila peninggian kadar gula darah tidak terkontrol dalam waktu lama.

g. Deteksi, segera diterapi bila terdapat peninggian tekanan darah. Penderita Hipertensi, kekeruhan lensa mata akan lebih cepat, bila tekanan darahnya tidak terkontrol.

h. Kenali segera kelainan auto imun, kemungkinan terjadinya katarak.

 

 

 

TERAPI DAN TINDAKAN OPERATIF KATARAK

Yang sering menjadikan pertanyaan penderita katarak adalah apakah katarak yang diderita harus dilakukan operasi?

Dengan berkembangnya kemajuan teknologi dalam penanganan katarak, katarak tidak hanya dilakukan pada penderita katarak yang sudah berat penglihatannya.

Katarak yang masih ringan pun sudah dapat dilakukan operasi tergantung dari kebutuhan fungsi penglihatan penderita. Misalnya seorang pilot atau pembalap, tentunya membutuhkan penglihatan yang prima, walaupun terdapat katarak yang masih tipis kekeruhannya keadaan ini sudah mengganggu aktivitasnya. Ini perlu dilakukan operasi segera.

Penderita katarak yang masih dapat terbantu dengan kaca mata, masih bisa melanjutkan menggunakan kaca mata.

Biasanya dokter mata sementara memberikan obat tetes mata untuk mencegah terjadinya kekeruhan mata lebih cepat,

Sesuai dengan keluhannya, apabila sudah terdapat gejala yang menganggu dapat segera dilakukan operasi.

Tindakan operasi, terdapat beberapa macam teknologi operasi untuk menangani katarak. Masa kini operasi katarak hampir seluruhnya setelah lensa mata diangkat kemudian dipasang lensa tanam atau yang disebut IOL yaitu Intra Ocular Lens.

Jadi pada operasi katarak, lensa mata yang mempunyai power refraktif untuk memusatkan obyek yang dilihat, harus digantikan dengan Lensa buatan ( IOL) atau disebut juga Lensa tanam.

Tentunya IOL ini dihitung kekuatannya, berapa dioptri yang akan dipasang, menggunakan alat 

Biometri , Biometri Optikal atau IOL Master.

 

 

METODE OPERASI KATARAK

a.   ICCE, metode operasi katarak Intra Capsular Catarct Extraction, yang mana lensa mata seluruhnya diambil. Metode ini sekarang sudah banyak ditinggalkan. Karena komplikasi opersasi banyak terjadi.

b.   ECCE, metode operasi katarak : Extra Capsular Cataract Extraction, yang mana badan dan inti lensa mata dibersihkan, sedangkan selaput belakang lensa mata ditinggalkan.

c.  SICS, Small Incision Cataract Surgery : metode operasi katarak modifikasi ECCE dengan pendekatan insisi melalui sklera. luka sayat lebih kecil dibandingkan ECCE, penyembuhannyapun lebih cepat. 

 

d.  Phacoemulsification, menggunakan alat mesin phacoemulsifikasi. Inti dan badan lensa mata diemulsifikasikan dahulu. Kemudian diaspirasi hingga bersih. Dengan teknik ini luka operasi akan lebih cepat sembuh karena luka operasi hanya 2-3 mm, seujung pensil, sedangkan IOL yang dipasang adalah jenis foldable, lensa yang dapat melipat saat dimasukkan ke dalam mata, yang kemudian mendatar kembali setelah masuk dan ditempatkan ke dalam kapsul lensa mata. 

 

e.  Phaco emulsification dan FEMTO LASER G. Metode operasi katarak dengan dihaului kapsulotomi

menggunakan Laser agar kapsulotomi lebih akurat, kemudian dilakukan Phaco emulsifikasi.

 

Sampai masa kini 2021, teknik operasi dengan metode mutakhir akan mencapai hasil fungsi penglihatan yang optimal, bahkan sebagai tindakan bedah refraktif.  Pada penanganan kelainan refraktif.


Untuk melaksanakan operasi katarak hanya dilakukan dengan membubuhkan tetes mata sebagai obat anestesi agar penderita tidak terasa sakit pada saat operasi.

Setelah operasi, penderita melakukan perawatan mandiri di rumah, dengan memberikan obat tetes mata untuk mencegah terjadinya infeksi, dengan teknik operasi yang terakhir penderita penyembuhannya akan lebih cepat. Dan secara estetika, penderita akan memiliki penampilan yang lebih baik.
Demikianlah sekelumit mengenai katarak, semoga bermanfaat. Bagi anda yang memiliki gejala katarak, dapat segera memeriksakan ke dokter mata terdekat. 

 

 

@doktermataestetika

 

Tidak ada komentar: