Rabu, 29 Juli 2009

Mancing ikan di hari Minggu


Hari Senin kembali bekerja seperti biasa, setelah kemarin seharian di kolam pancing dengan kang kedi mancing ( kedinya laki laki )…..

lumayan….. berhasil membawa 15 ekor ikan emas, yang berpita hanya satu, sehingga mendapat hadiah juara ke 3. ( yang mendapat ikan yang berpita kuning pada sirip, mendapatkan hadiah.)

Empat ekor ikan mas yang terbesar kubawa pulang pakai plastic kresek. Cukup dibuat pepes oleh bibi pikirku. Tapi ternyata sampai di rumah, ikan ikan tersebut masih menggelepar gelepar. Ternyata bisa hidup…..ketika kumasukkan ke dalam kolamku…
Rupanya bisa juga bergaul dengan ikan2 Koiku…..Ikan koiku punya nama panggilan, Maria Ozawa karena badannya mulus....Angelina Jolie karena tebal bibir......Rihanna karena selain bibir tebal, kulitnya kehitam2an......
Nach, yang baru apa diberi nama Manohara aja ya?

Sebenarnya aku memancing setelah tinggal di Bogor hampir tidak pernah, tapi ini merupakan hobi yang asyik, memerlukan kesabaran dan ketelatenan.

Kita juga perlu pengetahuan yang harus dipersiapkan : jenis umpan yang disenangi sang ikan biasany aku pakai kroto kalau perlu keju.., harus mengetahui bagian kolam mana yang kira2 banyak ikannya. ikan seang dibagian kolam yang lebih dalam dan ada pusaran air...., dipersiapkan joran yang lumayan kwalitasnya. Snar pancing pilih jenis super, kecil tapi tetap kuat,

Nah.. yang nggak kalah penting yaitu kapan kita mulai menarik joran, tanda2 apa saja dari pelampung bahwa ikan dapat terpancing. Hmmm nikmatnya ketika kail nyanggut.... Bagaimana caranya menggiring ikan yang sudah terkena kail agar jangan sampai lepas dan snar jangan sampai putus.

Dan tidak lupa ……….tempat ikan yang sudah didapat, jangan lolos karena anyamannya terdapat lubang… Seperti pak Agus di lapak 2, sudah dapat ikan delapan ekor, tinggal satu….Moncor geuning!

Bagiku paling enak memancing bisa sambil melamun…. Mungkin mencari inspirasi dan yach mengenang masa lalu yang nggak nggak…..

Delapan belasan tahun yang yang lalu ketika masih bertugas di Puskesmas, daerahku ada pantainya, ada danaunya, ada bukit bukitnya, ada hutan belukarnya dan ada sungai besar yaitu Way Sekampung…

Di sungai Way Sekampung aku sering memancing, karena pak Camatku hampir setiap pulang kantor tidak kelewatan mancing. Dan aku diajak bersama, bedanya aku pakai alat pancing biasa, dengan umpan cacing.

Sedangkan pak camat memakai alat kail dengan snar yang besar dan kuat, dilengkapi mata pancing sepuluh sampai lima belas buah, dengan pemberat timah sebesar ujung jempol. Dengan harapan mendapatkan ikan sebesar paha.

Tapi toch setiap aku pulang pasti membawa beberapa renteng ikan yang terkail. Rupanya dengan alat pancingku ikan sebesar jari tangan mudah sekali ditangkap. Sedangkan ikan yang masih kecil sebesar ibu jari kulepaskan lagi. Kasihan….

Way Sekampung. Sungai yang banyak sekali ikannya. Ikan Baung, bentuknya seperti lele, kepalanya agak gepeng, berkumis. Nggak tanggung tanggung yang besar diameternya bisa sebesar kepala orang dewasa.

Masyarakat sekeliling sungai trampil menangkap ikan ini dengan menombak pada waktu malam hari.

Ada juga oknum yang ingin mendapatkan ikan dengan mudah namun tidak memiliki peri kehewanan dan sadar lingkungan. Pelaku menggunakan racun (singkong) atau potas.
Sehingga ikan ikan mabuk dan mati diatas permulaan sungai.
Penduduk desa segera ramai ramai mengambil ikan sambil mengutuk perbuatan yang tidak terpuji bagi pelaku.

Lain cara yaitu memasang bubu. Bubunya juga buessarrrr, seperti berbentuk roket Apollo, berdiameter dua meter, panjangnya sampai enam meter.

Suatu waktu pernah mata kailku terkait pada bubu berdiameter enam puluh senti, ternyata bubu tersebut sudah penuh ikan yang cukup besar. Atas kesepakatan, ikannya kita amankan. Sampai di rumah dibagikan ke tetangga….

mancing itu menyenangkan,,,,
Kata oom Ajat : mancing itu mudah.... yang sukar adalah dapet hadiah mobil.... !!!!?

Tidak ada komentar: