Senin, 08 September 2008

GLAUKOMA SEBAGAI PENYEBAB KEBUTAAN YANG MENDADAK DAN TIDAK BERGEJALA

Glaukoma adalah penyakit mata menimbulkan kebutaan yang mendadak tanpa gejala.
Penglihatan penderita tidak merasakan berkurang,tidak sakit. Namun tiba tiba tidak melihat !

Sore itu, panggilan pasien masuk ke ruang praktek dokter mata tiba. Sang suami memapah istrinya dan segera berhadapan dengan pemeriksa.

“ Kenapa Pak? “ tanya dokter.
“ Begini dok, istri saya sudah satu bulan tiba2 mendadak buta, sama sekali tidak melihat. Sebelumnya tidak ada gejala apa apa pada matanya. Bahkan sakitpun tidak…” jawab suami.
- Umur ?
- 25 dok ....

Dokter itu mendengarkan keluhan yang disampaikan suaminya, lalu bertanya : “Sudah diperiksa kemana saja?”
Jawab sang suami: “ Belum dok..! istri saya dan saudara saudaranya telah membawa ke orang pintar di kampung. Dan….dari orang pintar tersebut mendapat informasi bahwa istri saya "dikerjain". Pakai mejik agar tidak dapat melihat, katanya oleh istri istri saya. Kebetulan saya punya istri empat dok…..”

Dokterpun segera bangkit dari kursinya segera memeriksa pasiennya setelah mengumpulkan sejumlah informasi, langsung melihat dan meletakan kedua jari dokter pada masing masing mata pasien. Tampak dokter mengangguk angguk kecil. Sementara suaminya masih menatap dokter yang sedang memeriksa. Lanjut, ternyata ibu muda tersebut kedua matanya sudah tidak dapat melihat jumlah jari yang ditunjukkan oleh dokter. Pasiennya hanya mampu mengenal cahaya pada pemerikasaan lampu senter.

Kemudian Ruang Praktek digelapkan, sementara dokter memeriksa mata menggunakan alat oftalmoskop… dan menggunakan tonometri untuk mengetahui peninggian tekanan bola mata.

Dokterpun duduk kembali ke kursinya, segera menerangkan kepada pasangan suami istri tersebut: “ Pak….. jadi istri bapak setelah saya periksa ternyata menderita penyakit glaukoma. Dan segera infomasikan kesaudara saudaranya bahwa penyakit ini tidak ada hubungannya dengan mejik….

Memang penyakit glaukoma jenis ini tidak memiliki gejala, tidak ada rasa sakit di mata ataupun sakit kepala. Penglihatannyapun pada perkembangan penyakit tidak terganggu, tetapi lapang pandang semakin lama semakin menyempit.”

Suaminya: “ Dok, saya tidak mengerti…. Lapang pandang sempit itu apa dok….?” Dokter memberi penjelasan : “ gampangnya begini pak.. contohnya kuda pakai kaca mata, kaca mata seperti itulah lapang pandang menyempit agar tertuju kedepan. Nah pada keadaan normal lapang pandang kita luas. Kita masih dapat melihat bagian samping tanpa menggerakkan kepala.

Sedangkan pada glaukoma stadium lanjut, penglihatan kita seperti melihat dari dalam ke luar gua. Disebut juga tunnel vision. Yang akhirnya penglihatan penderita menjadi gelap sama sekali.”

Istrinya bertanya : “ Jadi dok…penyakit saya ini apa sebabnya… Di keluarga saya tidak ada yang begini..apa bisa pakai kaca mata ? atau bisa mata saya dioperas? jadi saya akan tetap buta? .... dan..... dan..... ”

Sang dokterpun menerangkan : “ Peninggian tekanan bola mata, seperti halnya pada bola untuk sepak bola… Bila kita memompanya terlalu banyak maka akan lebih keras... demikian pula bola mata dapat timbul peninggian tekanan.

Cairan didalam mata ( cairan aquos } selalu bersirkulasi mempertahankan tekanan bola mata agar tidak terjadi peninggian. Disini terdapat keseimbangan antara produksi dan pengeluaran cairan tersebut. Keseimbangan ini tetap dipertahankan terus menerus.

Bila pengeluaran aquos terganggu atau produksi cairan aquos berlebih, ini menyebabakan terjadi peninggian tekanan bola mata.. Peninggian tekanan bola mata menyebabkan syaraf mata terganggu.…Sehingga terjadi penurunan fungsi penglihatan bahkan dapat berakhir dengan kebutaan....

Tapi bu…. Silakan obati saja agar tekanannya menurun… Kita berdoa mudah mudahan akan lebih baik….Kami harapkan tidak menimbulkan rasa sakit yang sangat....”

Sang dokter merasa iba... karena melihat pasiennya yang begitu masih muda, kedua matanya tidak dapat lagi menikmati keindahan dunia......

Penyakit glaukoma sangat menakutkan. Bila telah terjadi penurunan fungsi penglihatan, penyembuhan tidak akan kembali membaik. Terjadi kerusakan syaraf yang permanen.
Tidak seperti halnya katarak, walaupun sudah tidak melihat, asalkan fungsi syarafnya masih baik, penglihata dapat pulih kembali dengan tindakan operatif.

Tidak ada komentar: