Pemeriksaan
biometri sebelum operasi katarak sangat penting untuk menentukan lensa
intraokular (IOL) yang tepat, terutama pada pasien dengan okular monovision.
Okular monovision adalah kondisi di mana satu mata digunakan untuk penglihatan
jauh dan mata lainnya digunakan untuk penglihatan dekat, sehingga pasien dapat
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa memerlukan kacamata bifokal atau
progresif. Namun, karena ketidakseimbangan ini, persepsi 3 dimensi (stereopsis)
dan persepsi kedalaman dapat terganggu.
Untuk
mencapai hasil penglihatan optimal dan meminimalkan masalah persepsi kedalaman,
biometri memainkan peran penting. Biometri ini mengukur parameter mata,
seperti panjang aksial dan kelengkungan kornea, untuk menghitung kekuatan lensa
intraokular yang paling sesuai. Berikut adalah langkah-langkah penting dalam pemeriksaan
biometri dan cara mengurangi masalah persepsi 3 dimensi pada pasien
monovision.
1. Pemeriksaan Biometri untuk Menentukan IOL
Biometri
melibatkan pengukuran panjang aksial mata dan kelengkungan kornea untuk
menentukan kekuatan lensa intraokular yang diperlukan agar penglihatan optimal.
Beberapa metode biometri yang umum digunakan termasuk:
a. Optical Biometry (IOLMaster, Lenstar)
- Optical biometry adalah
metode non-kontak dan sangat akurat untuk mengukur panjang aksial
mata, kelengkungan kornea, dan kedalaman ruang anterior. Ini adalah
pilihan pertama karena hasilnya lebih akurat dibandingkan ultrasonografi
biometri.
- Penting untuk pasien
monovision:
Optical biometry membantu menghitung kekuatan IOL dengan sangat tepat,
yang penting untuk menyesuaikan fokus mata yang digunakan untuk jarak jauh
atau dekat.
b. Ultrasonography Biometry (A-Scan)
- Ultrasonografi biometri
digunakan jika optical biometry tidak memungkinkan, misalnya jika ada
kekeruhan kornea yang parah. Metode ini mengukur panjang aksial dengan
menggunakan gelombang suara, tetapi akurasinya sedikit lebih rendah
daripada optical biometry.
2. Kalkulasi IOL yang Tepat untuk Monovision
- Menentukan mata dominan: Langkah pertama adalah
menentukan mata dominan, karena ini adalah mata yang akan difokuskan untuk
penglihatan jauh. Mata non-dominan biasanya akan difokuskan untuk penglihatan
dekat. Penentuan mata dominan dapat dilakukan dengan tes mata
dominan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
- Kalkulasi berbeda untuk
kedua mata:
Setelah menentukan mata mana yang dominan, biometri digunakan untuk
menghitung kekuatan IOL untuk setiap mata. Mata dominan akan diatur dengan
fokus emmetropia (nol refraksi), sementara mata non-dominan akan
diatur untuk miopia ringan (biasanya antara -1.0 hingga -1.5
dioptri) agar memungkinkan penglihatan dekat.
3. Menyeimbangkan Persepsi 3 Dimensi pada
Monovision
- Menjaga perbedaan dioptri
minimal:
Untuk mengurangi gangguan persepsi kedalaman dan masalah stereopsis,
perbedaan kekuatan lensa antara kedua mata (anisometropia) harus tetap minimal.
Biasanya, perbedaan sekitar -1.0 hingga -1.5 dioptri dianggap optimal
untuk monovision, karena perbedaan yang lebih besar dapat menyebabkan
ketidaknyamanan visual dan kesulitan adaptasi.
- Hybrid Monovision (Modified
Monovision):
Dalam beberapa kasus, dokter dapat menggunakan hybrid monovision,
di mana mata dominan difokuskan untuk jarak jauh dan mata non-dominan
difokuskan untuk penglihatan menengah (sekitar -0.75 D). Ini bertujuan
untuk meningkatkan persepsi kedalaman dan mengurangi gangguan 3D,
sehingga pasien masih bisa melihat dengan baik pada jarak menengah tanpa
banyak mengorbankan kemampuan 3D.
4. Menggunakan Lensa Intraokular Multifokal atau
EDOF
- IOL Multifokal: Pasien dengan pseudofakia
monovision mungkin juga diuntungkan dari penggunaan lensa intraokular multifokal.
Lensa ini memiliki beberapa zona fokus, memungkinkan penglihatan yang baik
di jarak jauh, menengah, dan dekat, tanpa harus menggunakan monovision
klasik.
- Lensa EDOF (Extended Depth
of Focus):
Lensa EDOF adalah teknologi baru yang meningkatkan kedalaman fokus
mata sehingga pasien dapat melihat dengan jelas pada berbagai jarak. Ini
dapat menjadi alternatif yang baik untuk pasien monovision, karena
membantu mengurangi ketidakseimbangan antara mata jauh dan dekat, serta
menjaga persepsi kedalaman yang lebih baik.
5. Penyesuaian Lensa Kontak Pra-Operatif
- Simulasi monovision: Sebelum operasi, dokter
dapat merekomendasikan pasien untuk mencoba lensa kontak monovision
sebagai simulasi bagaimana mereka akan beradaptasi dengan penglihatan
monovision setelah operasi. Ini memberi pasien kesempatan untuk merasakan
perbedaan antara penglihatan jauh dan dekat, dan mengevaluasi apakah
mereka nyaman dengan pengaturan tersebut.
- Jika pasien merasa tidak
nyaman dengan monovision selama simulasi dengan lensa kontak, dokter dapat
menyesuaikan rencana untuk menggunakan IOL multifokal atau EDOF
sebagai solusi alternatif.
6. Pemeriksaan Astigmatisme
- Pemeriksaan astigmatisme
juga penting sebelum operasi. Jika ada astigmatisme yang signifikan (lebih
dari 0,75 D), dokter dapat merekomendasikan IOL torik untuk
mengoreksi astigmatisme dan memastikan bahwa penglihatan jauh dan dekat
tetap tajam pada mata yang sudah dioperasi.
- Koreksi astigmatisme ini
penting untuk mempertahankan kualitas penglihatan terbaik pada mata yang
dominan dan non-dominan.
7. Konsultasi dan Edukasi Pasien
- Penting untuk mengedukasi
pasien tentang potensi dampak dari monovision pada persepsi
kedalaman dan penglihatan 3D. Meskipun monovision memungkinkan pasien
melihat tanpa kacamata untuk jarak jauh dan dekat, beberapa pasien mungkin
mengalami kesulitan dengan persepsi kedalaman, terutama dalam aktivitas
yang membutuhkan penglihatan 3D seperti mengemudi atau olahraga.
- Pasien perlu diberi
informasi tentang adaptasi visual yang mungkin memerlukan waktu,
serta kemungkinan penyesuaian pasca operasi jika penglihatan terasa tidak
nyaman.
8. Evaluasi Pasca Operasi
- Setelah operasi, evaluasi
lanjutan penting untuk memantau apakah kekuatan IOL sesuai dengan yang
diharapkan. Jika terjadi ketidaksesuaian atau masalah dalam persepsi 3D,
dokter dapat merekomendasikan penggunaan kacamata korektif untuk
aktivitas tertentu, seperti mengemudi atau membaca.
- Dalam beberapa kasus,
penyesuaian monovision mungkin diperlukan untuk mengurangi perbedaan
antara kedua mata dan meningkatkan persepsi kedalaman.
Kesimpulan
Pemeriksaan
biometri yang tepat sebelum operasi katarak pada pasien dengan okular
monovision sangat penting untuk mencapai penglihatan optimal dan
meminimalkan gangguan persepsi 3 dimensi. Dengan memilih lensa intraokular yang
tepat, baik melalui kalkulasi IOL yang cermat, penggunaan teknologi lensa
multifokal atau EDOF, serta penyesuaian pra-operatif seperti simulasi lensa
kontak, pasien dapat mencapai keseimbangan antara penglihatan jauh dan dekat.
Mengurangi perbedaan dioptri antara kedua mata juga membantu menjaga persepsi
kedalaman yang lebih baik, meningkatkan kualitas hidup pasca operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar